Pekalongan (pilar.id) – Menyadari risiko meningkatnya bencana alam, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro (Undip) T.A. 2023/2024 menginisiasi program Desa Siaga Bencana di Desa Wonosari, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.
Fokus program ini adalah memitigasi dan mempersiapkan masyarakat menghadapi potensi bencana angin puting beliung.
Desa Wonosari, dengan luas 261 hektar, terletak di lokasi strategis. Namun, tingginya risiko terdampak bencana menunjukkan bahwa desa ini belum sepenuhnya aman dari ancaman bencana.
Dalam rangka KKN, mahasiswa Teknik Perkapalan, Andra Aulia Azahra, merancang program pemasangan tiang jalur evakuasi dan titik kumpul di beberapa titik strategis Desa Wonosari.
Program ini melibatkan survei lapangan untuk mengevaluasi topografi dan kondisi geografis, menentukan jalur evakuasi yang optimal, serta pemasangan titik kumpul strategis.
Keselamatan menjadi prioritas utama dalam memastikan bahwa jalur evakuasi dapat digunakan dengan aman dalam situasi darurat. Lokasi jalur evakuasi dan titik kumpul dipilih dengan memperhatikan aksesibilitas masyarakat dan keamanan dari potensi bahaya bencana.
Setelah survei dan pemasangan dilakukan, tim KKN memberikan titik koordinat jalur evakuasi dan titik kumpul pada peta penggunaan lahan yang diberikan kepada perangkat desa.
Langkah ini bertujuan agar perangkat desa dan masyarakat dapat mengetahui dan memahami lokasi-jalur evakuasi dan titik kumpul. Kolaborasi antara mahasiswa KKN Undip dan perangkat desa diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan desa terhadap bencana.
Adi, Sekretaris Desa Wonosari, menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa KKN Undip atas kontribusinya.
“Kami berterima kasih kepada mahasiswa KKN Undip karena telah melaksanakan program kerja yang sangat bermanfaat sekali untuk desa. Karena mitigasi bencana merupakan suatu program desa yang harus dilaksanakan juga. Dengan adanya program dari KKN ini, maka desa dapat terbantu dalam membentuk desa siaga bencana,” ujar Adi.
Diharapkan, melalui program ini, kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam dapat meningkat. Dengan adanya jalur evakuasi yang jelas dan titik kumpul yang strategis, diharapkan masyarakat akan lebih siap dan mampu bertindak efektif saat menghadapi bencana alam. (ipl/hdl)