Jakarta (pilar.id) – Seberapa sering kah seseorang merasakan kehidupan yang dijalani seperti tak pasti, tak jelas arahnya, dan tak memiliki target ataupun terkadang merasa berhenti di satu titik.
Hal-hal tersebut yang akhirnya membuat kita merasa sedih, tak bahagia atas kehidupan yang dimiliki dan hingga putus asa untuk berharap atau bermimpi.
Mungkin hal tersebut yang dikatakan seseorang tengah berada di keadaan Quarter Life Crisis atau krisis seperempat abad. Lantas apa yang menyebabkan kondisi tersebut muncul dan bagaimana mengontrol perasaan tersebut?
Berdasar pengertian oleh Nathan Gehlert, Ph.D., seorang psikologi dari Washington D.C. dalam sebuah artikel. Ia menjelaskan, jika quarter life crisis adalah periode pencarian jiwa yang intens dan stres pada pertengahan usia 20 tahun hingga awal 30 tahun karena tidak adanya pencapaian potensi penuh atau tertinggal.
Terdapat beberapa penyebab, yang membuat seseorang berada di Quarter Life Crisis, diantaranya
1. Melihat teman sebaya sudah mencapai impiannya lebih dulu sebagian orang mungkin tidak mudah, ketika melihat teman atau bahkan junior saat kuliah memiliki jabatan yang lebih tinggi dari kamu atau saat mereka mendapat kesempatan untuk sekolah ke luar negeri.
2. Mengalami masalah pekerjaan atau finansial, masalah karir seperti diberhentikan dari pekerjaan atau masalah finansial contohnya tidak memiliki tabungan saat tidak memiliki pekerjaan menjadi beban stres yang menyebabkan seseorang mengalami quarter life crisis.
3. Ekspektasi orang lain, mendapat beban ekspektasi dari orang lain dapat menjadi beban mental terhadap diri sendiri yang akhirnya menyebabkan stres berkepanjangan, seperti ekspektasi keluarga mengenai menikah sebelum menginjak usia 30 tahun.
Lalu bagaimana cara menghadapi diri sendiri, ketika di kondisi Quarter Life Crisis?
Berikut beberapa tipsnya.
1. Kenali diri lebih dalam dan belajar mencintai diri sendiri, dengan mengenal diri lebih dalam, seseorang bisa melihat kekuatan yang di punya. Hargai apapun yang sudah kamu capai sampah saat ini, serta cintai diri kamu sendiri.
2. Quarter Life Crisis, sesuatu yang normal. Quarter life crisis adalah fenomena yang normal, sehingga kamu perlu mengingatkan diri kamu bahwa perjuangan tidak sia-sia.
Tidak ada yang salah dengan diri kamu dan perasaan yang dirasakan adalah valid. Setelah menyadarinya, kamu akan menemukan cara untuk mengatasi quarter life crisis dalam kehidupanmu.
3. Ubah keraguan menjadi tindakan, di masa quarter life crisis seringkali seseorang menghabiskan waktu hanya untuk berpikir buruk dan terus khawatir terhadap hidupnya.
Sementara waktu-waktu tersebut, dapat dimanfaatkan dengan kegiatan yang lebih bermakna dan mungkin dapat membantu bangkit dari kekhawatiran.
Coba untuk mengisi hari-hari dengan sesuatu yang positif untuk menemukan jawaban atas keraguan kamu, hingga akhirnya jawaban tersebut akan datang dengan sendirinya.
Seperti, mencoba menambah wawasan atau pilihan untuk diri kamu sendiri dengan mengikuti kelas online untuk menambah keterampilan atau bahkan berdiskusi dengan temanmu untuk mendapatkan solusi. (jel/fat)