Surabaya (pilar.id) – Di masa pandemi ketika perekonomian mengalami penurunan dan kesulitan kerja, Sejumlah masyarakat di Kelurahan Jemur Wonosari, Surabaya memilih untuk budidaya Ikan Nila sebagai alternatif. Ikan-ikan tersebut, mereka budidayakan di tempat penampungan air hujan yang dibuat sepereti danau buatan. Sistem ini biasanya disebut sebagai sistem bozem.
“Di situasi pandemi seperti sekarang, perekonomian masyarakat harus terus bergerak, salah satunya dengan cara pembudidayaan ikan dan termasuk menanam bibit pohon alpukat di sekelilingnya,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menabur 7.000 benih ikan nila serta tanam pohon alpukat di Bozem Jemur Wonosari, Surabaya, Kamis (20/01/2022).
Acara tebar benih ikan dan tanam pohon tersebut merupakan bagian dari kolaborasi antara Pemkot Surabaya dengan pihak swasta guna menggerakkan perekonomian pascapandemi COVID-19.
Selain Wali Kota Eri Cahyadi, hadir pula di acara tersebut perwakilan PT Matahari Sakti, Komunitas Lions Club Surabaya (LCS) Shining, Kelompok Tani Minasari dan jajaran camat serta lurah setempat.
Menurut Eri, kegiatan ini bisa dijadikan contoh bagi seluruh pengusaha yang ada di Kota Surabaya.
“Kami diberikan contoh betapa hebatnya hati dan kepeduliannya Pak Edward dari LCS Shining dan Pak Teddy selaku direktur PT Matahari Sakti, telah memberikan yang terbaik untuk warga Surabaya,” kata Eri.
Wali Kota Eri menuturkan, dalam membangun sebuah kota itu perlu adanya kolaborasi. Menurutnya, kemajuan sebuah kota atau pemerintahan bukan karena kemampuan wali kotanya, akan tetapi karena kepedulian masyarakatnya seperti kegiatan pada pagi ini.
Pemanfaatan lahan Pemkot Surabaya sebenarnya sah saja, tanpa dikenakan pajak dan retribusi. Asalkan, tujuan pemanfaatan aset itu digunakan untuk kepentingan umat.
Pada kesempatan itu, Eri berharap, setelah penebaran benih Ikan Nila ini, diharapkan bisa terus berkelanjutan. Setelah panen, ia ingin nantinya restoran atau rumah makan di Kota Surabaya bisa berkolaborasi dengan Kelompok Tani Minasari.
“Sekarang tugasnya pemkot memikirkan bagaimana nantinya ketika panen tidak boleh berhenti, kami akan berkolaborasi dengan rumah makan di Surabaya. Tolong Pak Asisten Perekonomian dan Pembangunan nanti disampaikan,” katanya.
Sementara itu, Direktur PT Matahari Sakti Teddy Njoto berharap nantinya hasil panen ikan ini dapat dimanfaatkan oleh warga Surabaya, terutama warga yang tinggal di sekitar Bozem Jemur Wonosari.
“Ini bentuk dari kepedulian kami, bentuk dari CSR PT Matahari Sakti yang membuat pakan ikan dan udang. Harapannya kedepan, bisa memajukan perekonomian masyarakat sekitar sini dan kebangkitan ekonomi di pascapandemi COVID-19,” kata Teddy. (fat/antara)