Jakarta (pilar.id) – Susu sapi telah lama dikenal sebagai pilihan minuman yang kaya nutrisi dan dianjurkan untuk dikonsumsi secara teratur.
Seiring berjalannya waktu, konsumen kini memiliki banyak pilihan susu yang dikembangkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Salah satu di antaranya adalah susu grass-fed, yang labelnya sering ditemukan pada kemasan susu di pasaran.
Pengertian Susu Grass-fed
Susu grass-fed merupakan susu yang berasal dari sapi perah yang mayoritas pakanannya adalah rumput. Sapi-sapi ini dibiarkan mengonsumsi rumput hijau segar dan rumput yang dikeringkan serta disimpan, tanpa diberikan hormon tambahan.
Sapi-sapi ini umumnya dipelihara di padang rumput dengan tanah, air, dan udara yang mendukung pertumbuhan optimal rumput sepanjang tahun.
Pola pakan yang didominasi oleh rumput ini membuat susu grass-fed memiliki kandungan asam lemak omega-3, khususnya asam alfa-linolenat, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung, fungsi otak, dan sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, susu grass-fed cenderung memiliki kadar omega-6 yang lebih rendah, menciptakan rasio omega-6 dan omega-3 yang lebih seimbang. Hal ini penting mengingat kadar omega-6 yang terlalu tinggi dapat menyebabkan inflamasi dan risiko penyakit jantung.
Selain nutrisi yang seimbang, cara peternakan sapi untuk susu grass-fed dilakukan dengan membiarkan sapi merumput secara alami di padang rumput. Ini mengurangi tingkat stres pada sapi dan berdampak pada kualitas, nutrisi, rasa, dan tekstur susu yang dihasilkan.
“Apa yang dikonsumsi sapi perah akan memengaruhi kualitas susu yang dihasilkan, termasuk kandungan nutrisi, rasa, dan tekstur,” ungkap Haryadi Raharjo, Scientific and Nutrition Manager Anlene Fonterra Brands Indonesia.
Tubuh sapi, lanjut dia, berkembang untuk mencerna rumput, maka sapi yang mengonsumsi rumput lebih banyak cenderung menghasilkan susu dengan profil nutrisi yang seimbang dan berkualitas.
“Ini menjadikan susu grass-fed sebagai pilihan baik bagi orang dewasa. Lebih dari itu, metode ini juga mendukung kesejahteraan hewan, karena sapi dibiarkan merumput alami seperti di habitatnya,” imbuhnya. (usm/hdl)