Yogyakarta (pilar.id) – Ribuan peserta dari 14 padukuhan memeriahkan kirab budaya Bedhol Projo yang diselenggarakan Pemerintah Kalurahan Sidokarto, Godean, Sleman, Minggu (25/9/2022).
Bedhol Projo merupakan kegiatan tiga tahun sekali untuk memperingati penggabungan tiga kalurahan. Yakni Kalurahan Rewulu, Kalurahan Wirokraman, dan Kalurahan Klajuran.
Penggabungan ini sesuai dengan maklumat Nomor 5 Tahun 1948 tentang Perubahan Daerah-Daerah Kelurahan yang menggabungkan tiga kalurahan menjadi satu, Kalurahan Sidokarto.
Sekretaris Desa Kalurahan Sidokarto Herdian Al Husnan mengatakan, kirab Bedhol Projo juga sebagai momenuntuk memperingati Bedhol Projo atau perpindahan dari kantor kelurahan lama, yang sebelum 15 September 1965 bertempat di rumah lurah pertama di Wirokraman, dan pindah ke Kalurahan sekarang yang berada di Jalan Sidokarto.
“Kirab Bedhol Projo ini untuk rutenya, start di Kalurahan lama dan finish di Kalurahan baru, dengan iring-iringan satu songsong atau payung yang bernama songsong KartaAdirajasa hasil dari penggabungan tiga Kelurahan itu,” jelas Herdian, Minggu (25/9/2022).
Herdian mengungkapkan kirab Bedhol Projo ini merupakan puncak acara yang sebelumnya telah dilaksanakan sejak 17 September2022 lalu dengan menampilkan kreativitas masing-masing Padukuhan.
Lebih lanjut, serangkaian acara yang disiapkan antara lain pengukuhan Kalurahan Sidokarto sebagai Kelurahan Rintisan Desa Budaya yang diikuti festival kesenian jathilan se-Sidokarto, senam, dan jalan sehat, acara musik, serta pengajian yang dihadiri ribuan warga Sidokarto.
Sementara itu, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa yang turut mengikuti kirab dengan menaiki kuda mengaku sangat mengapresiasi kegiatan kirab budaya ini.
Tingginya antusiasme masyarakat untuk mengikuti dan menyaksikan kirab tersebut menandakan adanya kesadaran untuk melestarikan kebudayaan di Sleman sangat tinggi.
“Kami sangat bangga menyaksikan masyarakat tumpah ruah gotong royong dalam kegiatan kirab Bedhol Projo ini. Harapannya bagi masyarakat Sleman, khususnya di Kalurahan Sidokarto, kegiatan ini bisa menjadi pengingat sejarah bahwasanya sebelumnya Kalurahan Sidokarto itu terdiri dari tiga kelurahan, dengan selalu nguri-uri kabudayaan atau selalu menjaga kelestarian budaya yang ada,” ungkap Danang. (riz/hdl)