Semarang (pilar.id) – Kementerian Agama (Kemenag) memiliki target agar Perguruan Tinggi yang ada di bawah kebijakan mereka, atau lebih banyak dikenal dengan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) menjadi universitas riset.
Untuk bisa memenuhi target tersebut, Kemenag meminta kalangan humas di PTKIN aktif dan rajin mempublikasikan hasil penelitian. Tidak hanya itu, mereka juga memberikan dorongan pada humas PTKIN untuk lebih sering mengabarkan keunggulan kampus dan prestasi kampus ke publik.
“Data publikasi hasil penelitian di Indonesia masih rendah sehingga PTKIN didorong untuk aktif dalam mempublikasikan hasil penelitiannya baik nasional dan terutama yang terindeks di pengindekan internasional,” kata Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo di Semarang, Minggu (6/2/2022).
Kegiatan publikasi aktif dari humas ini, diharapkan nantinya bisa menjadikan PTKIN sebagai jujugan bagi para calon mahasiswa baru. Sebab, dengan publikasi presstasi dan keunggulan kampus, calon mahasiswa akan jadi lebih mengetahui dan memahami PTKIN sebagai kampus yang tidak kalah dari kampus umum lainnya.
“Kuliah di PTKIN itu keren, selain mendapat pengetahuan keagamaan juga ilmu umum lainnya. Nah, seharusnya nilai lebih ini menjadi ‘value added’ yang terus digencarkan dalam setiap publikasi dan sosialisasi terutama menjelang penerimaan mahasiswa. Humas harus jadi garda terdepan dalam penyebaran informasi dan komunikasi publik kampus,” ujarnya.
Hal itu disampaikan Wibowo pada acara Konsolidasi Humas PTKIN terkait Seleksi Prestasi Akademik Nasional dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-UM PTKIN) yang digelar di Hotel Aston In Semarang pada 4-6 Februari 2022.
Langkah tersebut, lanjut dia, juga menjadi salah upaya “membranding” kampus yang tujuannya mengokohkan “image” baik kampus dan menarik minat masyarakat untuk kuliah di PTKIN.
“Utamanya adalah para siswa madrasah aliyah supaya kontinuitas pendidikan terjaga. Idealnya memang PTKIN harus menjaring mayoritas calon mahasiswa dari madrasah,” katanya.
Wibowo mengingatkan, strategi publikasi dan sosialisasi harus digarap matang dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi informasi yang berkembang sangat pesat saat ini.
Ketua Panitia Nasional SPAN-UM PTKIN Imam Taufiq menambahkan, pertemuan tersebut memiliki tujuan yang sangat penting yaitu membangun konsolidasi dan sinergi serta manajemen untuk melakukan penyebaran informasi terkait PMB tahun 2022.
“Salah satu ‘leading’ dalam suksesnya promosi dan penerimaan mahasiswa baru adalah adalah suksesnya sosialisasi. Untuk itu kita menganggap penting untuk segera menghadirkan para humas di seluruh PTKIN untuk menyamakan persepsi, langkah, jadwal dan strategi bersama agar ini lebih efektif,” ujar Imam yang juga menjabat Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.
Untuk itu, lanjut dia, hal ini begitu mendesak untuk segera dilakukan karena pada 7 Februari 2022 mendatang, proses SPAN-UM PTKIN mulai berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Selain itu, dalam kesempatan ini pihaknya juga ingin menyamakan persepsi terkait memanajemen dan branding kampus yaitu, salah satunya mensinergikan PMB dengan platform yang ada di kampus maupun Kementeria Agama. (lin/fat/antara)