Sleman (pilar.id) – Sebanyak 2.500 warga Kalurahan Tridadi dari 15 Padukuhan mengikuti kirab budaya dalam rangka Merti Seni Kalurahan Tridadi, di BUMkal Puri Mataram, Jumat (11/11/2022).
Peserta kirab terdiri dari kelompok kesenian, budaya, perajin, kelompok pengajian, PKK Dusun, hingga kelompok Tabo (Tanggap Bocah).
Lurah Kalurahan Tridadi Sri Hartati mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian acara peringatan hari jadi Kalurahan Tridadi ke-76 yang ditandai dengan kirab budaya, seni dan potensi padukuhan, pentas seni dan doa bersama.
“Hari ini dilaksanakan kirab merti seni sebagai bentuk syukur peringatan hari jadi Kalurahan Tridadi, sekaligus melestarikan tradisi leluhur. Kegiatannya berupa arak-arakan kirab budaya dan gunungan hasil bumi dari masing-masing Padukuhan serta pentas kesenian tari tradisional,” jelas Sri.
Gelaran tersebut, lanjut Sri juga untuk memupuk rasa kebersamaan dan rasa merasa memiliki Kalurahan Tridadi dengan menunjukkan potensi yang selama ini dibangun, beserta sumber daya manusia dan alam yang selama ini diolah sedemikian rupa.
“Sangat semangat dan kami bangga sama mereka. Semoga, rasa kebersamaan dan handarbeni akan tumbuh, dengan adanya persatuan antar padukuhan untuk membangun Tridadi yang bersinar terang,” ucapnya.
Sri menyebut, kegiatan yang ditiadakan selama pandemi ini menyedot antusias yang luar biasa dari masyarakat. Adapun peserta kirab menampilkan ciri khas dan potensi masing-masing Padukuhan diantaranya, potensi kerajinan tas, tanaman hias, kekayaan hasil bumi, hingga bregada.
Handarbeni sendiri memiliki arti ikut merasakan dan melakukan tindakan sebagai seorang pemilik, sehingga seseorang yang Handarbeni akan merasa memiliki tugas dan tanggung jawab atas kepemilikannya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Sleman, Kustini Sri Purnomo mengaku senang masyarakat di Kalurahan Tridadi dapat bersama-sama mengenalkan potensi yang ada di Kalurahan Tridadi, sekaligus melestarikan potensi kebudayaan di wilayah Padukuhan masing-masing yang menjadi pariwisata serta peningkatan UMKM.
“Acara merti Kalurahan Tridadi ke-76 ini, guyup rukun semua, kami melihat semua Padukuhan nyengkuyung (gotong-royong) membangun bersama, lan saget nguri uri budaya yang adiluhing sehingga bapak ibu masyarakat rukun, gumregrah manunggal,” tutupnya. (riz/hdl)