Batang (pilar.id) – Perayaan Hari Ulang Tahun Kabupaten Batang yang ke-58 tak hanya disambut meriah oleh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Batang, namun juga oleh para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang beroperasi di Shelter Alun-Alun Batang. Mereka turut memeriahkan acara dengan mengenakan pakaian unik saat melayani pelanggan.
Sejumlah puluhan pedagang PKL memilih mengenakan pakaian adat Batang dan pakaian adat dari daerah lain untuk merayakan hari bersejarah Kabupaten Batang.
Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, yang ikut serta dalam acara tersebut, menyambut baik inisiatif dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop dan UKM) yang telah mengadakan lomba pakaian unik untuk para pedagang di sekitar Alun-Alun Batang.
Penggunaan pakaian khas tersebut diharapkan dapat menarik minat pengunjung. Pj Bupati berharap, dengan daya tarik yang unik ini, dagangan para pedagang dapat laku terjual dengan baik.
“Lomba ini kita gelar setiap tahun. Semoga inovasi seperti ini dapat menarik para pengunjung untuk singgah di Batang dan menikmati kuliner di Alun-Alun Batang,” ujarnya saat meninjau PKL di Shelter Alun-Alun Batang, Kabupaten Batang, pada Minggu (7/4/2024) malam.
Pj Bupati Batang juga mengimbau agar para pedagang PKL menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai metode transaksi elektronik, yang didukung dan difasilitasi oleh Bank Jateng Cabang Batang.
“Pembeli kini dapat menggunakan pembayaran digital melalui QRIS tanpa perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar. Selain itu, pembayaran digital ini juga membantu meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak yang tercatat secara otomatis. Kami akan segera menerapkannya, sebagian sudah, namun masih ada yang perlu ditingkatkan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Pj Bupati menyatakan bahwa para pedagang di Alun-Alun Batang juga berperan dalam pembangunan Kabupaten Batang dengan membantu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi yang mereka bayarkan. “Mereka memiliki target retribusi Rp110 juta setiap tahunnya, dan Alhamdulillah, setiap tahunnya target tersebut tercapai,” tambahnya. (ret/hdl)