Yogyakarta (pilar.id) – Menjadi momentum bagi pelaku usaha untuk pulih dari pukulan pandemi COVID-19, Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta menggelar pameran untuk usaha kecil menengah yang menjadi binaan mereka dalam ajang Jogja Gumregah.
“Melalui pameran ini, kami berharap dapat memberikan fasilitasi dan kesempatan bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk mempromosikan dan memasarkan produk mereka secara langsung,” tutur Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono di Yogyakarta, Rabu (11/5/2022).
Pameran Jogja Gumregah digelar di atrium Malioboro Mal Yogyakarta selama satu pekan, 11-16 Mei, diikuti 40 pelaku UKM yang masing-masing berasal dari Kota Yogyakarta sebanyak 35 pelaku usaha dan lima pelaku usaha dari Surakarta.
Jogja Gumregah pada 2022 tersebut merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang pernah digelar pada Oktober 2021 dan diikuti 80 pelaku usaha. “Pelaku UKM yang pada tahun lalu belum terfasilitasi, maka diberi kesempatan tahun ini,” jelasnya.
Sesuai dengan tema yang diambil, maka Yunianto berharap, pameran tersebut dapat memberikan suntikan semangat bagi pelaku UKM untuk bangkit dari pandemi dengan meningkatkan daya saing kualitas produk dan diversifikasi produk.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi yang secara resmi membuka pameran juga mengatakan hal senada bahwa Jogja Gumregah merupakan momentum bangkit dari pandemi.
“Pelaku UKM perlu terus beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi selama pandemi COVID-19. Salah satunya pemasaran daring yang mengalami peningkatan signifikan selama pandemi,” tegasnya.
Oleh karenanya, Heroe meminta pelaku UKM untuk memperluas strategi pemasaran meskipun pemasaran secara langsung seperti pameran tetap diperlukan.
Sedangkan salah satu pelaku UKM yang mengikuti pameran Agustinus Purnomosidi mengatakan senang bisa ikut mempromosikan dan mengenalkan produk kerajinan berupa lampu duduk atau lampu meja dari bahan paralon.
Ia dan beberapa pemuda yang tergabung dalam Kelompok Kober mulai menekuni kerajinan tersebut pada awal pandemi dan saat ini produknya sudah dijual hingga Kalimantan. Rata-rata satu produk lampu dijual dengan harga sekitar Rp200.000.
“Ada ukiran di pipa paralon sebagai kap lampu. Kami juga melayani custom ukiran di kap lampu sesuai pesanan,” cetusnya yang mampu menyelesaikan ukiran dalam waktu dua hingga empat jam tergantung kerumitan desain. (din/Antara)