Bandung (pilar.id) – Monash University menandatangani memorandum saling pengertian (MoU) dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait pengelolaan limbah terintegrasi, khususnya untuk membangun solusi penanganan limbah padat dan cair dengan tujuan mengurangi pembuangan sampah plastik ke sungai Citarum.
Penandatanganan MoU ini dilakukan secara virtual oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan Pro Vice-Chancellor and President of Monash University, Andrew Macintyre, di Gedung Pakuan Bandung.
Kolaborasi ini juga melibatkan para peneliti dari Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Badan Ilmu Pengetahuan Nasional Australia, Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO), dan Swiss Federal Institute of Aquatic Science – Eawag.
Dalam kerja sama formal selama 5 tahun (2023-2027), seluruh pihak yang terlibat akan berkontribusi dengan berbagai keahlian multidisiplin dan dikolaborasikan dengan pengambilan keputusan yang berorientasi pada masyarakat di sekitar sungai Citarum.
Proyek ini akan menggabungkan inovasi teknologi dan sosial serta membentuk laboratorium hidup untuk mempelajari proses transformasi sungai, dan secara jangka panjang akan memberikan perubahan bagi salah satu sungai yang paling kotor di dunia.
Program ini akan menilai efektivitas proyek percontohan zero-waste dalam mengurangi aliran limbah ke lingkungan dan dampak dari tidak adanya pembuangan limbah pada sungai dan bentang alam.
Tim peneliti juga akan mengembangkan proof of concept untuk pengelolaan sampah secara terintegrasi serta menyusun bukti untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan pada skala lokal, nasional, dan internasional.
Pro Vice-Chancellor & President of Monash University Indonesia, Professor Andrew MacIntyre, mengatakan bahwa ia sangat senang melihat terwujudnya kemitraan antar institusi untuk memberikan layanan air dan penanganan limbah yang lebih baik, yang pada akhirnya dapat merevitalisasi masyarakat, ekonomi, dan lingkungan.
Ia berharap kolaborasi ini dapat membantu masyarakat beralih dari membuang limbah ke lingkungan ke solusi sirkular, termasuk mendaur ulang dan menggunakan kembali.
Sementara itu, Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan bahwa pemerintah provinsi berkomitmen untuk mengatasi persoalan polusi sungai Citarum dan berharap kolaborasi ini dapat menjadi awal bagi mereka agar dapat mewariskan Citarum ke generasi berikutnya sebagai sungai yang bersih dan manusiawi.
Proyek transformasi sungai Citarum dipimpin oleh Director of the Informal Cities Lab, bagian dari Monash Faculty of Art, Design and Architecture, Professor Diego Ramirez-Lovering.
Memorandum saling pengertian ini adalah pencapaian penting bagi Monash dan mitra pendirinya, Universitas Indonesia, serta menunjukkan dukungan luar biasa dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, dan daerah untuk Proyek Transformasi Citarum. (usm/hdl)