Bandung (pilar.id) – Belasan relawan Joko Widodo dan ribuan warga Jawa Barat dari berbagai lapisan akan mengikuti Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia I di Kota Bandung, 27 hingga 28 Agustus 2022 mendatang.
Agenda penting Musra Indonesia I tersebut adalah mencari calon presiden dan calon wakil presiden yang diinginkan rakyat dalam Pilpres 2024.
“Jadi Musra di Bandung sebagai awal Musra Indonesia di 34 provinsi harus sukses. Kita libatkan antara tiga ribu sampai empat ribu orang. Mari Bung, rebut kembali,” kata Ketua Panitia Nasional Musra Indonesia Panel Barus di Bandung, Senin (25/7/2022).
Musyawarah ini diadakan oleh 17 organ relawan pendukung Presiden Joko Widodo seperti Pro Jo, Relawan Buruh Sahabat Jokowi, Seknas Jokowi, Bara JP, GK Center, Almisbat, RPJB, Duta Jokowi, Kornas Jokowi, RKIH, JAMAN, GAPURA, Indeks, KIB, Sekber Jokowi Nusantara, KA-PT dan Maluku Satu Hati.
Panel yang juga tercatat sebagai Bendahara Umum DPP Pro Jokowi ini mengatakan, Musra Indonesia digelar untuk menjaring aspirasi rakyat secara langsung di 34 provinsi dan Kota Bandung, Jawa Barat, menjadi lokasi kick-off Musra Indonesia.
Dijelaskan, Jawa Barat adalah provinsi penentu kemenangan kontestan pemilu karena memiliki jumlah pemilih terbesar di Indonesia. Selain itu, lanjut dia, Jawa Barat juga sangat mempengaruhi perpolitikan Ibu Kota Jakarta dan nasional dan kick off digelar di Kota Bandung sebagai ibu kota Jabar.
Dikatakan pula, Musra adalah alat rekam yang paling sahih dan jujur untuk mengetahui kehendak rakyat terkait kepemimpinan nasional dan program prioritas ke depan.
Pihaknya menegaskan bahwa rakyat sudah waktunya menjadi subyek dalam memutuskan siapa tokoh yang akan memimpin Indonesia pada Pilpres 2024.
Pihaknya juga mengupayakan Musra tersebut mewakili unsur kota dan kabupaten, juga mewakili unsur, elemen, dan sektor masyarakat seperti profesional, buruh tani, nelayan, milenial, akademisi, sampai kalangan agama, diundang dalam kegiatan ini.
“Kami menggelar Musra karena pada Rakernas 5 Projo di Magelang, dalam pidatonya, Presiden sampaikan kepada kita, kita diminta jangan terburu-buru, gali kembali keinginan aspirasi rakyat, karena situasi belum menentu pasti,” katanya.
Hal inilah, kata dia, yang menjadi jiwa dari Musra yakni menampung suara dan keinginan masyarakat secara luas dari berbagai kalangan atau kelompok. “Presiden minta kita terus berkomunikasi dengan elemen-elemen rakyat. Supaya tahu keinginan rakyat. Mekanismenya menjalankan musyawarah rakyat,” kata dia.
“Musra adalah satu mekanisme demokratis, menjadi wadah dimana rakyat ikut terlibat aktif dalam menentukan nasib bangsa, termasuk capres dan cawapres 2024, juga program prioritas ke depan,” lanjut dia.
Musra akan digelar dalam beberapa sesi. Yang dibahas adalah agenda kebangsaan dan menampung program prioritas harapan rakyat, sampai siapa cawapres dan capres dambaan rakyat Jabar dan semua dilaksanakan secara terbuka melalui pengumpulan suara.
“Musra harus selesai di semua provinsi pada Maret 2023. Hasil Musra keseluruhan akan jadi basis utama dari kami dalam menentukan dukungan 2024. Apa yang jadi hasil Musra, jadi potret asli keinginan rakyat,” kata dia. (usm/hdl/ant)