Jakarta (pilar.id) – Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang mengatakan, pelaku usaha menyambut gembira kebijakan Pemerintah yang membatalkan penerapan PPKM level 3 pada saat liburan Nataru.
Pembatalan PPKM level 3 dianggap Sarman akan mampu meningkatkan produktivitas perekonomian Indonesia di akhir tahun. Berbagai sektor usaha seperti pusat perbelanjaan/mal, hotel, restoran, kafe, pusat hiburan wisata, transportasi, dan aneka UMKM punya kesempatan meningkatkan omzet untuk memperkuat arus kas di tengah ketidakpastian akibat pandemi COVID-19.
“Tentu ini juga menjadi momentum meningkatkan konsumsi rumah tangga untuk dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional kuartal IV yang ditargetkan di kisaran 5,5-6 persen,” kata Sarman dalam keterangan persnya yang diterima Pilar.id, Selasa (7/12/2021).
Kata dia, dengan pembatalan ini akan sangat mungkin target tersebut tercapai bahkan terbuka kemungkinan diatas target dikisaran 6,5-7 persen. Mengingat, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Oktober 2021 sudah kembali ke level optimis di angka 113,4.
Dengan demikian, pertumbuham ekonomi nasional tahun 2021 yang ditargetkan dikisaran 3,7-4,5 persen berpeluang tercapai. Di sisi lain, kata dia, semua pelaku usaha harus menjaga bersama kebijakan pemerintah ini dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat di tempat usaha masing-masing.
“Kita harus berjuang bersama agar jangan sampai terjadi gelombang ketiga di tahun 2022 terlebih munculnya varian omicron,” kata dia.
Kendati demikian, Ketuan Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Provinsi DKI Jakarta ini mendukung penuh berbagai langkah proteksi yang dilakukan pemerintah agar varian omicron tidak sampai masuk ke Indonesia.
Proses pemulihan ekonomi yang sudah berjalan dengan baik ini, lanjutnya, harus dijaga bersama agar gairah ekonomi di tahun 2022 semakin produktif mengarah ke pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
“Pelaku usaha menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah atas pembatalan ini karena akan semakin meningkatkan kepercayaan pelaku usaha terhadap masa depan ekonomi kita yang lebih baik,” ujar Sarman. (her)