Jakarta (pilar.id) – Dalam upaya menghadapi tantangan pandemi Covid-19, Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan, mendapat apresiasi khusus sebagai sosok yang tidak hanya mendengarkan, tetapi juga menggerakkan langkah-langkah signifikan.
Hal ini diakui pendiri Lapor Covid, Irma Hidayana. Di tengah keterlibatannya dalam mendukung Pemprov DKI menghadapi pandemi, Irma yang juga Konsultan Kesehatan Publik, menjelaskan bagaimana peran Lapor Covid dalam menyediakan data dan riset yang menjadi dasar bagi kebijakan pencegahan penyebaran Covid-19.
Tujuannya adalah memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh Pemprov DKI didasarkan pada informasi yang akurat dan valid.
“Kerja sama kami dengan Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Pak Anies sangat produktif. Ketika kami menyajikan hasil riset, beliau benar-benar mendengarkan dengan seksama. Langkah-langkah selanjutnya diambil berdasarkan pemahaman mendalam ini, suatu hal yang tidak umum. Kami membutuhkan pemimpin yang mampu mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan bertindak secara serius,” terang Irma, Minggu (27/8/2023).
Namun, kerja sama ini tidak terbatas pada pendengaran semata. Irma juga memuji kemampuan Anies Baswedan dalam menggerakkan seluruh jajaran pemerintahan dalam mendukung riset dan studi mengenai Covid-19.
Hal ini terbukti ketika Anies memimpin DKI Jakarta. Irma telah merasakan secara langsung semangat kolaboratif ini saat bermitra dengan Pemprov DKI Jakarta dalam melaksanakan riset mengenai Covid-19.
Menurut Irma, Anies Baswedan adalah sosok pemimpin yang mampu menginspirasi birokrasi untuk bergerak bersama. “Saya melihat hal ini ketika kami berinteraksi dengan para camat. Semua ini tidak akan terwujud tanpa adanya kepemimpinan yang mampu menggerakkan birokrasi,” jelas Irma.
Irma menyatakan bahwa kesuksesan Pemprov DKI dalam menangani pandemi Covid-19 adalah bukti nyata akan kepentingan memiliki pemimpin yang mendengarkan dan bergerak bersama. “Seluruh pencapaian dalam menghadapi pandemi dan riset Covid-19 di DKI Jakarta tidak akan mungkin terjadi tanpa kepemimpinan yang mampu menggerakkan birokrasi, memberikan contoh, dan merespons,” tegasnya.
Lebih lanjut, Irma menekankan perbedaan pendekatan saat bekerja sama dengan provinsi lain yang lebih sulit dalam hal kolaborasi.
“Seringkali sulit untuk melibatkan partisipasi dari pihak lain. Dan bahkan jika riset telah dilakukan, respons mereka mungkin minim atau bahkan tidak ada tindak lanjut, ini sangat berbeda dengan Pemprov DKI Jakarta,” kenang Irma.
Ia pun menjelaskan, bagaimana Anies Baswedan adalah pendengar yang ulung dan juga seorang pemimpin yang mampu memotivasi para bawahannya. “Tidak hanya mendengar, beliau juga benar-benar mengambil langkah berdasarkan saran dan rekomendasi dari hasil riset dan data,” kata Irma.
Dalam konteks kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, Irma menyoroti pentingnya mendengarkan suara masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Dia memandang bahwa pemerintah harus mendengar dan bekerja bersama dengan masyarakat. Irma berpendapat bahwa kemampuan Anies Baswedan dalam menggerakkan birokrasi harus menjadi contoh bagi para pemimpin lainnya. (ret/hdl)