Surabaya (pilar.id) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, terus melakukan upaya penanganan dampak bencana banjir lahar dingin yang terjadi di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Untuk mengatasi situasi ini, Gubernur Khofifah telah mengirimkan Tim Kesehatan, Tim Reaksi Cepat (TRC), dan Tagana ke lokasi bencana.
Selain itu, pihaknya juga telah mendirikan dapur umum, menyalurkan bantuan sosial, serta bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan PLN UID Jawa Timur untuk memastikan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi.
Disampaikan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/7/2023), Pemerintah Provinsi Jawa Timur saat ini sedang berkoordinasi dengan PLN dan turun langsung ke lokasi untuk memulihkan kelistrikan.
Untuk itu Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih kepada PLN atas upaya pemulihan kelistrikan yang telah dilakukan.
Ia menjelaskan bahwa tenda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah disiapkan, dapur umum telah siap, dan tim kesehatan telah berada di lokasi bencana.
Gubernur Khofifah juga mengungkapkan bahwa semua tim terus bekerja membantu warga terdampak banjir lahar dingin dan tanah longsor.
Banyak warga yang juga bergotong royong membantu tim di dapur umum dan tempat pengungsian sementara. PLN telah menyiagakan personel untuk memantau kondisi kelistrikan dan berupaya agar daerah terdampak segera mendapatkan aliran listrik.
Bencana banjir lahar dingin di Lumajang menyebabkan gangguan kelistrikan sejak Jumat (7/7) pukul 14.35 WIB akibat rusaknya 6 tiang Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) di Desa Tumpeng. Sebanyak 134 gardu dan 34.783 pelanggan di beberapa desa terdampak oleh peristiwa tersebut.
PLN telah menurunkan personel dan mobil teknik untuk melokalisir wilayah padam dan melakukan perbaikan.
Mereka juga telah menyiapkan 3 unit genset dan memobilisasi tambahan 6 unit genset untuk memenuhi kebutuhan posko pengungsian dan lokasi vital lainnya.
Hingga saat ini, PLN telah berhasil memulihkan 41 gardu distribusi, tetapi masih ada 93 gardu yang harus diperbaiki untuk menyuplai listrik kepada 23.441 pelanggan yang terdampak.
Gubernur Khofifah menyebut bahwa PLN menargetkan pemulihan sistem dapat selesai dalam waktu maksimal 2 x 24 jam sampai hari Minggu (9/7/2023).
Selain itu, ia meminta semua pihak terkait, termasuk PLN dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk menjaga kesiapan peralatan dan personel di setiap daerah guna menghadapi kemungkinan buruk yang mungkin terjadi akibat dampak bencana.
Gubernur juga mengajak semua orang untuk mendoakan agar proses pemulihan dan penanganan bencana di Lumajang berjalan lancar, cepat, dan selamat. Ia berencana melakukan kunjungan ke korban meninggal dan memastikan bahwa layanan dasar berfungsi kembali. (ted)