Jakarta (pilar.id) – Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah sudah semakin dekat. Tinggal sati minggu lagi sebelum takbir berkumandang menandakan datangnya hari kemenangan.
Para pelaku mudik pun sudah mulai bersiap untuk menuju kampung halaman. Bahkan, sudah ada yang berangkat lebih dahulu dan kini tiba di kampung halaman menyambut Lebaran 2022.
Melihat antusiasme masyarakat setelah kembali diperbolehkan melakukan perjalanan mudik, Kementerian Perhubungan terus mengingatkan agar pelaku mudik menerapkan protokol kesehatan. Hal ini terutama agar perjalanan mudik dan pelaksanaan peringatan Lebaran Idul Fitri bisa berjalan dengan aman dan sehat.
Kemenhub juga menegaska bahwa mereka yang wajib mengenakan masker dan menjalankan protokol kesehatan bukan hanya para pelaku mudik yang menggunakan kendaraan umum. Namun, juga para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi.
“Di kendaraan pribadi tetap harus pakai. Apalagi, kalau kendaraan terisi penuh,” kata Tenaga Ahli Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi, Thonthowi Djauhari, saat webinar tentang mudik Lebaran 2022, Senin (25/4/2022).
Pemahaman dan kesadaran akan sangat menentukan mudik yang aman dan sehat tahun ini. Penegakan protokol kesehatan menjadi tantangan karena tidak ada skrining seperti ketika mudik menggunakan transportasi umum.
Ketika menggunakan pesawat terbang, misalnya, pemudik akan diminta menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan dicek dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti sertifikat vaksin dan hasil tes negatif antigen atau PCR.
Prosedur ini tidak ada ketika pemudik menggunakan mobil pribadi.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Sonny Harry B Harmadi dalam acara yang sama mengatakan mereka mengadakan pengecekan acak untuk kendaraan pribadi di sejumlah titik mudik. Jika hasil tes pemudik menunjukkan positif, pemudik akan dibawa ke tempat isolasi terpusat di daerah tersebut.
Selain soal protokol kesehatan, Kementerian Perhubungan juga mengingatkan calon pemudik dengan kendaraan pribadi untuk mempersiapkan kendaraan sebelum perjalanan, antara lain mengecek kondisi ban dan mengganti oli.
“Sebelum berangkat, cek kelaikan kendaraan,” kata Thonthowi.
Pengecekan kendaraan ini sangat penting agar tidak membahayakan pemudik di perjalanan.
Sementara bagi pemudik dengan kendaraan roda dua, Thonthowi mengingatkan beberapa jenis motor tidak dirancang untuk perjalanan jarak jauh. Agar tetap aman, calon pemudik dengan motor bisa mendaftar ke program mudik gratis yang diadakan pemerintah.
Pemerintah untuk pertama kalinya mengizinkan mudik saat libur Lebaran setelah dua tahun dilanda pandemi. Kementerian Perhubungan memperkirakan ada 85,5 juta penduduk Indonesia yang melakukan mudik tahun ini.
Sebagian besar masyarakat diperkirakan mudik lewat jalur darat menggunakan kendaraan pribadi, jumlahnya ditaksir mencapai 40,2 juta orang. (fat)