Jember (pilar.id) – PT PLN (Persero) telah menyediakan bantuan sambungan listrik gratis kepada 988 keluarga pra sejahtera di Kabupaten Jember, Jawa Timur melalui Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).
Penyaluran bantuan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan memberikan akses yang merata dan percepatan penyediaan tenaga listrik.
Salah satu penerima manfaat BPBL, Rusik (40), mengungkapkan rasa syukur atas bantuan pasang listrik gratis yang diberikan oleh Pemerintah. Dengan adanya bantuan ini, Rusik kini memiliki listrik secara mandiri dan tidak perlu lagi mengandalkan listrik dari keluarganya.
“Sebelumnya, saya menggunakan listrik dari kakak dengan membayar pulsa listrik sebesar Rp 20 ribu per bulan, dibagi dua menjadi Rp 10 ribu. Sekarang, dengan listrik mandiri, hidup jadi lebih nyaman karena tidak perlu bergantung pada orang lain,” ujar Rusik.
Acara penyalaan pertama program BPBL di Desa Jambearum, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember, Jawa Timur, juga dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Bambang Haryadi. Bambang menekankan betapa pentingnya kehadiran listrik sebagai penggerak roda kehidupan masyarakat.
“Setiap warga Indonesia berhak mendapatkan keadilan sosial, termasuk pemerataan akses listrik. Saya mengapresiasi Kementerian ESDM dan PLN atas pelaksanaan program ini. Semoga program ini bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat sehari-hari,” kata Bambang.
Direktur Pembina Program Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Wanhar, menegaskan bahwa Pemerintah akan terus melanjutkan program BPBL untuk masyarakat pra sejahtera, terutama di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). Tahun 2023 ini, program BPBL diharapkan dapat mencapai 125 ribu rumah tangga di seluruh Indonesia.
Untuk Provinsi Jawa Timur sendiri, dijadwalkan akan mendapatkan alokasi bantuan sebanyak 22.850 rumah tangga penerima BPBL pada tahun 2023.
“Penerima BPBL merupakan warga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), berada di wilayah 3T, dan telah mendapatkan validasi dari kepala desa setempat. Tahun lalu, berkat kolaborasi dan dukungan penuh dari PLN, program ini berhasil terealisasi dengan baik dengan jumlah 80.183 rumah tangga penerima,” jelas Wanhar.
Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa program BPBL menjadi bukti komitmen PLN dalam memberikan kontribusi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui penyediaan listrik. Hal ini juga merupakan upaya PLN dalam mewujudkan sila ke-5 Pancasila, yaitu Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama dalam hal pemerataan akses listrik.
“Listrik kini menjadi kebutuhan vital, karena tanpa listrik, berbagai kegiatan masyarakat akan terhambat. Melalui program BPBL ini, yang merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah, DPR, dan PLN, kami berupaya memberikan kontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat serta menggerakkan perekonomian Indonesia,” ujar Darmawan.
Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), Edi Srimulyanti, menambahkan bahwa setiap penerima bantuan program BPBL akan mendapatkan bantuan pemasangan listrik secara gratis, termasuk instalasi berupa tiga titik lampu dan satu kotak kontak. Selain itu, petugas juga akan melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi untuk Sertifikat Laik Operasi (SLO) dan memberikan token listrik perdana senilai Rp 100 ribu.
Program BPBL ini sekaligus merupakan upaya untuk mencapai target rasio elektrifikasi sebesar 100 persen pada tahun 2024. Saat ini, rasio elektrifikasi nasional telah mencapai 97,68 persen hingga semester I 2023, sedangkan di wilayah Provinsi Jawa Timur mencapai 99,57 persen.
Selain program BPBL bersama pemerintah, PLN juga memiliki program Light Up The Dream yang memiliki tujuan yang sama, yaitu memberikan bantuan penyambungan listrik gratis kepada masyarakat kurang mampu, namun pada program ini donasi berasal dari pegawai PLN.
“Semoga kedua program ini dapat terus berjalan di masa mendatang sehingga pemerataan akses listrik dapat terus ditingkatkan,” pungkas Edi. (ted)