Surabaya (pilar.id) – Memasuki masa puncak arus mudik Lebaran 2022, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak melakukan peninjauan di Stasiun Gubeng Baru Surabaya, Jumat (29/4) siang.
Didampingi Executive Vice President KAI DAOP 8 Heri Siswanto dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Nyono, Emil menyempatkan diri untuk menyapa dan berbincang dengan para penumpang.
“Tadi baru saja kita naik kereta sebentar menyapa para penumpang Kereta Api Ranggajati yang jurusannya dari Cirebon ke Jember, ada yang dari Jogja, ada yang dari Kebumen menggunakan kereta ini untuk langsung pulang ke Jember,” ungkap Emil.
Sebagai Kota Metropolis, lanjutnya, Surabaya bukan hanya menjadi kota tujuan, tetapi juga asal dari pemudik. Di sisi lain, para penumpang yang berangkat hari ini bukan hanya pemudik, melainkan penumpang rutin. Dalam hal ini, kata Emil, KAI mampu mengakomodir setiap kebutuhan dengan baik.
“Kami melihat rata-rata para penumpang sudah melakukan vaksin booster terlebih dahulu dan kita lihat bahwa kereta ini semuanya nyaman dan sudah ada fasilitas vaksinasi booster dan rapid antigen,” puji Emil.
Lebih lanjut, peraih gelar S2 dan S3 dari Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang itu juga mengapresiasi PT KAI DAOP 8 dalam kesigapan mengerahkan keseluruhan personil agar aktifitas mudik melalui kereta api berjalan dengan lancar.
“Kita lihat pelayanannya baik, dan juga berbagai elemen masyarakat ikut berpartisipasi seperti Pramuka untuk membantu memberikan pelayanan informasi yang baik kepada para penumpang, alhamdulillah kita lihat walaupun animonya tinggi tetap kursi tersedia untuk orang yang menunggu keberangkatan,” ungkapnya.
Dari pantauannya, selain pengguna kereta api, peningkatan arus mudik juga dirasakan pada jalur transportasi lain seperti laut dan udara. Untuk jalur darat, peningkatan juga muncul dari data pengguna kendaraan pribadi dan bus.
“Saya lihat animo mudik tahun ini tentu jauh lebih tinggi dari sebelumnya, utamanya bus dan kendaraan pribadi meningkat luar biasa. Kami juga menyediakan mudik gratis 4000 itu sudah hampir terpenuhi semua,” tuturnya.
Emil menambahkan, untuk kendaraan pribadi, khususnya mobil, ada peningkatan 13 sampai 18 persen yang keluar dari Gerbang Tol Surabaya. “Ini peningkatan yang signifikan. Sedangkan peningkatan totalnya sekitar 30 sampai 35 persen yang diperkirakan peningkatan arus keluar masuk di jalan raya,” sambungnya.
Untuk mengatasi kepadatan yang terjadi, mantan Bupati Trenggalek ini menuturkan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah melakukan pemetaan untuk menyediakan hampir 200 pos yang disiagakan bersama dengan pihak kepolisian hingga pasca lebaran.
“Kita akan terus berkoordinasi dengan Korlantas, dan juga apabila memang diperlukan rekayasa lalin tetapi yang sifatnya lokal-lokal dikoordinir dengan Dishub setempat, seperti tempat wisata perlu ada rekayasa lalin itu mungkin saja ada tapi sifatnya mikro,” ungkapnya.
Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat yang bepergian untuk tetap mematuhi protokol kesehatan serta menyiapkan hal yang dibutuhkan saat perjalanan di tengah kepadatan arus mudik.
“Pertama, protokol kesehatan masih berlaku jadi tetap jaga kesehatan. Bagi yang berpuasa tentunya tetap menjaga kondisi dan kalau buka puasa menyediakan bekal minimal minum untuk bisa kemudian memenuhi kebutuhan di tengah jalan,” ucapnya.
“Untuk kendaraan pribadi yang rawan adalah ketersediaan bahan bakar, jadi pastikan itu jangan sampai stag dengan bensin yang tipis di tengah antrian yang padat. Mudah-mudahan Covid-19 tetap terkendali dan menjadi berkah bagi kampung halaman karena ekonomi lokal juga berputar serta masyarakat juga bahagia,” pungkasnya. (hdl)