Jakarta (pilar.id) – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sepertinya sedang sibuk melakukan kunjungan politik kepada tokoh nasional dan elit partai politik. Banyak yang mengaitkan bahwa langkah Prabowo itu demi memuluskan dirinya di Pilpres 2024, bukan etika politik.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti menilai, kunjungan Prabowo ke sejumlah tokoh nasional bukan perkara soal etika, tapi soal kepentingan dirinya sendiri. Menurutnya, Prabowo berkepentingan untuk menjalin komunikasi dengan banyak pihak setelah elektabilitasnya stagnan.
Kata Ray, kunjungan politik ke tokoh politik dan tokoh nasional itu emang sudah seharusnya dilakukan Prabowo. Kalau tidak, lanjutnya, Prabowo akan semakin ketinggalan oleh tokoh-tokoh lain.
Pada intinya, Ray memandang, Prabowo sedang berusaha merangkul semua orang penting di partai politik. Apa yang dilakukan oleh Prabowo juga dilakukan elit politik lainnya. Jika ada kesempatan, semua tokoh akan dirangkul. Namun persoalannya, belum tentu tokoh-tokoh yang dia kunjungi mau dirangkul.
“Jadi tidak ada yang berbeda antara Prabowo dengan tokoh-tokoh yang lain. Intinya Prabowo butuh suara, dia akan mendekati semua tokoh dan meningkatkan intensitas kunjungannya kepada banyak. orang. Tidak ada yang aneh dari kunjungan Prabowo. Hanya karena dia mengunjungi tokoh-tokoh, tidak membuat etikanya jadi baik, tidak ada,” ujar Ray, Jumat (3/6/2022).
Kendati demikian, Ray masih belum bisa memprediksi siapa cawapres yang akan dipasangkan dengan Prabowo. Menurut dia, masing terlalu dini memasang-masangkan tokoh politik. Sebab, semua orang masih melakukan penjajakan, belum bisa dipastikan pasangan capres-cawapresnya.
Kata Ray, politik pada dasarnya harus dilihat dari hari ke hari dan waktu ke waktu, tidak bisa sekedar menyimpulkan berdasarkan yang terjadi hari ini. Dia memprediksi, 2023 baru akan mendapatkan siapa nama yang akan maju di Pilpres 2024.
“2023 baru kelihatan akan mengerucut. Kalau sekarang ini menurut saya tidak pelru kita buru-buru untuk membuat kesimpulan. Boleh sayja memasang-masangkan nama tokoh parpol, tapi nanti akan capai sendiri karena zig-zag politik saat ini tidak tanggung-tanggung, saya jawab begini, besok mereka begitu, sudah berubah lagi,” tegasnya. (her/din)