Jakarta (pilar.id) – Satu asist dan satu gol. Catatan yang apik dari Mohamed Salah. Sepertinya, ia benar-benar menerjemahkan instruksi Jurgen Klopp agar para pemainnya marah dan lapar.
Dua instruksi tersebut, kiranya tak hanya dilakukan oleh Salah, tetapi juga dijalankan dengan baik oleh semua pemain Liverpool di babak pertama pertandingan lawan Manchester United, Rabu (20/4/2022) dini hari di lanjutan Premier League.
Bermain di kandang sendiri, Anfield, para pemain Liverpool bermain agresif sejak menit pertama. Mereka menguasai jalannya pertandingan dengan penguasaan bola yang sangat dominan. 76 persen.
Liverpool pun dapat unggul cepat di menit 5. Melalui kombinasi permainan di sayap kanan, Liverpool berhasil menembus pertahanan Manchester United yang menerapkan pertahanan tinggi.
Setelah upaya Trent Alexander-Arnold memberikan bola ke Salah yang turun ke tengah lapangan berhasil diblok pemain MU. Bola liar kemudian bisa diambil oleh Henderson yang meneruskan bola ke Mane yang juga sudah turun menjemput bola.
Mane kemudian mengirimkan bola ke sayap kanan, dimana Salah dan Trent sudah berlari naik. Salah yang mendapatkan bola lalu membawanya ke dalam kotak pinalti. Melihat Luis Diaz berdiri bebas di depan gawang, Salah mengirimkan umpan silang mendatar.
Diaz segera melepaskan tendangan yang tak mampu dibendung De Gea. Liberpool unggul 1-0.
Di menit 22, Liverpool kembali mencetak gol. Kali ini, Mane yang memberikan asist. Mane yang berada di luar kotak pinalti Manchester United menerima umpa dari Thiago. Dengan posisi membelakangi gawang, Mane melepaskan umpan first touch ke arah Salah yang berlari masuk ke dalam kotak pinalti di sisi sayap kanan.
Salah yang dibayang-bayangi Maguire, berhasil melepaskan tendangan keras ke pojok bawah kanan gawang De Gea. Kiper asal Spanyol ini pun hanya bisa diam melihat bola masuk ke gawangnya.
Manchester United di sisi lain samgat kesulitan membangun serangan. Hampir sepanjang pertandingan, para pemain MU hanya mengejar bola. Sesekali mereka mendapatkan kesempatan, namun terbuang percuma karena kontrol yang buruk.
Seperti ketika Rashford yang diplot sebagai striker tunggal mendapatkan umpan lambung dari lini tengah. Ia sudah terbebas dari jebakan offside dan hanya berhadapan dengan Alisson.
Sayang, karena kontrol bola yang buruk, bola umpan dari Bruno Fernandes tersebut justru lepas ke arah Alisson. Begitu juga ketika di akhir babak pertama, Nemanja Matic memberikan umpan jauh ke depan kotak pinalti Liverpool.
Rashford dan Jadon Sanco kalah cepat dari Alisson yang langsung melayangkan tendangan tinggi ke udara untuk membuang bola. Peluit panjang tanda berkahirnya babak pertama pun berbunyi tepat setelah tendangan akrobatik itu dilancarkan Alisson. (fat)