Surabaya (pilar.id) – Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya berencana membuka kembali pasar murah di 31 Kecamatan sebagai upaya untuk menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadan. Pasar murah ini akan menyediakan berbagai komoditas, termasuk beras, gula, dan minyak.
Devie Afrianto, Kepala Bidang Distribusi Perdagangan Dinkopdag Kota Surabaya, menjelaskan bahwa proses persiapan masih berlangsung, termasuk penentuan lokasi, jadwal, dan kuota. Pasar murah ini diharapkan dapat memberikan akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
“Pasar murah itu tak hanya ada beras. Nantinya, di Pasar Murah itu juga ada komoditas bahan pokok lainnya, seperti gula dan minyak. Secepatnya, masih kita setting lokasi dan jadwalnya, sama kuotanya,” ujar Devie pada Sabtu (2/3/2024).
Dinkopdag Surabaya bersama Bulog telah mendistribusikan beras ke 64 titik pasar di seluruh Kota Surabaya. Distribusi beras ini mencakup pasar yang dikelola oleh Dinkopdag Surabaya, PD Pasar Surya, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK). Proses ini telah dimulai sejak pekan lalu, dan pendistribusian selanjutnya direncanakan pada pekan depan.
“Pendistribusian tersebut sudah berjalan sejak pekan lalu. Sudah separuh, mungkin separuhnya minggu depan ini. Pendistribusiannya tergantung pasarnya, ada yang setengah ton, ada yang seperempat ton, tergantung permintaan pedagangnya,” jelas Devie.
Harga beras jenis SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dari Bulog saat ini adalah Rp10,900 per kilogram. Harga ini berlaku di 9 kios TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) dan seluruh kios pedagang pasar.
Dinkopdag Surabaya memastikan bahwa harga jual di kios TPID dan pedagang pasar adalah sama, dan apabila ditemukan penjualan dengan harga lebih tinggi, dapat dilaporkan kepada petugas pasar untuk sanksi lebih lanjut. (rio/ted)