Jepara (pilar.id) – Stok Pertalite dan Biosolar di Karimunjawa habis dan tinggal menyisakan BBM jenis Dexlite sebanyak 300 liter.
Kelangkaan BBM di Karimunjawa terjadi lebih dari sepekan lalu akibat dari cuaca buruk.
Pengiriman BBM ke Karimunjawa beberapa waktu terakhir tidak bisa dilakukan lantaran tidak ada kapal pengiriman yang bisa menerobos ombak menuju Karimunjawa.
Untuk mengatasi hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta bantuan kapal perang untuk bisa membantu menyalurkan BBM ke Karimunjawa.
“Tadi sudah koordinasi dengan KSAL, langsung bilang oke dan langsung telepon Danlanal. Saya senang banget Pak KSAL memberikan dukungan. Tinggal teknisnya saja. Maka gambarannya tadi mungkin truk-truk tangki itu diisi penuh, berapa tangki, masukin kapal bawa ke sana. Ini solusi, tidak usah menunggu lama, kita musti kreatif, kita musti berkolaborasi untuk menyelesaikan itu,” kata Papar Ganjar Pranowo, Minggu (1/1/2022).
Ganjar juga meminta kepada Penjabat Bupati Jepara Edi Supriyanta dan Camat Karimunjawa Muslikhin untuk standby dan memantau perkembangan dan memberikan informasi terkini di Karimunjawa.
“Kita akan pantau itu terus-menerus, Pak Bupati juga saya minta untuk standby, Camatnya saya minta standby agar kita bisa diberi informasi terupdate,” jelasnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Jepara Edi Supriyanta mengatakan kebutuhan BBM di Karimunjawa cukup besar. Dalam satu bulan kebutuhan BBM masyarakat adalah 75 ribu liter Biosolar dan 35 ribu liter Pertalite.
“BBM kita lagi menipis, yang ada di Karimunjawa sekarang sekarang tinggal Dexlite sebanyak 300 liter. Kita masih butuhkan biosolar 75 ribu liter, Pertalite 35 ribu liter. Kami harap nanti Pertamina sesegera mungkin mengirim apabila cuaca sudah bagus,” kata Edi saat meninjau SPBU Karimunjawa. (ade)