Jakarta (pilar.id) – Hasil survei dari Indikator Politik Indonesia telah mengungkapkan bahwa calon presiden (capres) Prabowo Subianto mendapatkan dukungan yang luas dari berbagai etnis di Indonesia untuk Pilpres 2024. Dukungan ini berasal dari etnis Madura, Sunda, Bugis, dan Melayu.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan bahwa Prabowo memiliki keunggulan yang signifikan dari keempat etnis tersebut. Ini dapat menjadi suatu keuntungan bagi Prabowo, yang merupakan mantan menteri dan juga memiliki kepercayaan dari Presiden Joko Widodo, menjelang kontestasi demokrasi yang akan datang.
“Prabowo Subianto memiliki basis dukungan yang kuat dari kelompok etnis Madura, Sunda, Bugis, dan Melayu,” ujar Burhanuddin pada Sabtu (19/8/2023).
Burhanuddin menjelaskan bahwa dari kelompok etnis Madura, Prabowo berhasil meraih dukungan tertinggi sebesar 53,7 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan calon presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, yang meraih 25,0 persen, dan capres dari PDIP, Ganjar Pranowo, yang mendapatkan dukungan sebesar 13,7 persen.
Selanjutnya, dari kelompok pemilih dengan etnis Sunda, Prabowo berhasil meraih dukungan sebanyak 47,9 persen. Anies hanya mendapatkan dukungan 28,8 persen, sementara Ganjar hanya meraup 20,2 persen. Pada kelompok pemilih dengan etnis Bugis, Prabowo juga meraih dukungan mayoritas dengan total suara sebesar 42,4 persen. Anies mendapatkan 38,1 persen dukungan dan Ganjar 8,3 persen.
Dalam konteks pemilih dari etnis Melayu, Prabowo kembali menunjukkan dukungan yang kuat dengan meraih 41,5 persen dukungan. Angka ini lebih tinggi dari Anies yang mendapatkan 36,2 persen dan Ganjar dengan 13,4 persen.
Meskipun demikian, Burhanuddin mengakui bahwa meskipun memiliki keunggulan dalam berbagai aspek, elektabilitas Prabowo mengalami sedikit penurunan pada bulan Juli. Namun, penurunan ini tidak secara signifikan mempengaruhi daya tarik elektoral Prabowo dalam simulasi pertarungan head to head.
“Meskipun Prabowo memiliki keunggulan yang signifikan, dalam tren yang kita lihat, keunggulannya sedikit mengalami penurunan pada bulan Juli. Pada bulan Juni, keunggulannya sekitar 9 persen,” jelas Burhanuddin. (hdl)