Semarang (pilar.id) – Saat melaksanakan puasa Ramadhan, beberapa orang memanfaatkan waktu siang harinya untuk tidur.
Hal itu dilakukan karena asupan makanan yang terbatas sehingga kondisi tubuh saat puasa Ramadhan akan berbeda dengan hari biasa.
Ada pula yang beranggapan bahwa tidurnya orang puasa adalah ibadah.
Hal tersebut yang membuat orang memilih tidur dibandingkan melakukan aktivitas di siang hari selama Ramadhan.
Dikutip dari NU Online, “tidurnya orang puasa adalah ibadah” bukan anjuran untuk dilakukan namun menunjukkan betapa istimewanya bulan Ramadhan.
Meskipun demikian, apakah tidur sepanjang siang hari di bulan Ramadhan akan mempengaruhi sahnya puasa? Simak penjelasan berikut ini.
Di tulisan lainnya, NU Online menjelaskan bahwa tidur sepanjang hari ketika puasa tidak akan mempengaruhi sahnya puasa menurut pandangan madzhab Syafi’i.
Namun puasa Ramadhan bukan serta-merta menjadi alasan untuk tidak melakukan aktivitas rutin, seperti bekerja, belajar dan melakukan ibadah wajib lainnya.
Meskipun demikian, tidur masih lebih baik daripada terjaga lalu melakukan aktivitas yang benar-benar dapat membatalkan pahala puasa seperti dusta, ghibah, menghasut, menyudutkan orang atau kelompok lain.
Atau pilihannya kita menjaga lisan saat berpuasa sambil melakukan kewajiban harian daripada tidur atau berbicara yang tidak bermanfaat. (ade)