Jakarta (pilar.id) – Sesaat lagi, masyarakat Tionghoa akan merayakan Imlek. Perayaan Imlek ini akan dimulai dengan melakukan ibadah di vihara atau kelenteng.
Salah satu tempat ibadah yang ramai dikunjungi di wilayah Depok, Jawa Barat, yaitu Vihara Gayatri.
Vihara Gayatri dikenal ini memiliki keunikan dibanding yang lain. Pasalnya, di Vihara Gayatri terdapat 7 sumur berkhasiat. Ketujuh sumur itu memiliki nama masing-masing dan dipercaya punya khasiat beragam.
Misalnya saja, sumur Sri Ningsih yang diyakini mampu menerangkan lahir batin. Lalu sumur Sri Waras untuk kesehatan dan Sentosa. Kemudian ada sumur Sri Lungguh untuk kedudukan derajat.
Sumur Sri Kunaratih Kumadjaya untuk cari jodoh, sumur Sri Rezeki guna usaha cari rezeki, sumur Dewi Sri Mulyasari untuk pengobatan, dan sumur Sri Pontjo Warno untuk tolak malapetaka.
Pengurus Vihara Gayatri Darmawan mengatakan, pembuatan sumur yang berjumlah tujuh itu berawal dari datangnya petunjuk melalui mimpi ibunya yang merupakan pemilik vihara. Mimpi tersebut dialami sang ibu hingga berulang kali. Kemudian, sang ibu mengikuti petunjuk dari mimpi dengan membuat sumur tersebut.
Sumur itu digali di belakang vihara dengan kedalaman hanya sekitar 1,5 meter. Mata air muncul sangat deras dan tak pernah surut hingga kini. Mata air itu dinamakan Sumur Tujuh karena ada tujuh buah sumur.
Darmawan mengungkapkan, mata air Sumur Tujuh boleh digunakan untuk siapa pun, tak hanya dikhususkan bagi umat Khonghucu. Bahkan, umat Kristiani, Muslim, maupun masyarakat umum lainnya juga diperkenankan mandi di sini.
Dia juga mengaku pernah ada seorang pengunjung yang datang dari luar kota untuk mengambil air dari sumur tersebut sebagai pengobatan. Setelah mandi di sumur tersebut, dia sembuh.
Wihaya Gayatri yang sudah berdiri sejak 1984 ini memang tak hanya sebatas jadi tempat beribadah saja, tapi juga memiliki daya tariknya tersendiri. Wihara ini berlokasi di Jalan Cilangkap RT 03 RW 03 No.3, Tapos, Kota Depok, Jawa Barat.
Luas bangunan Wihara ini mencapai 2.400 meter persegi. Di dalamnya terdapat beberapa ruangan untuk sembahyang. Ruangan-ruangan itu di antaranya, ruang Dewi Kwan Im (dewi kesejahteraan), Dewa Kwan Tong (dewa kebajikan), Dewa Cai Sen (dewa kekayaan), serta Dewa Toti Pakung (dewa dapur).
Menyambut tahun baru Imlek 2023, puluhan lampion dari ragam ukuran tergantung rapi di langit-langit Vihara Gayatri. Pengurus Vihara Gayatri Muliawati mengaku, telah menyiapkan dengan memasang berbagai dekorasi, membersihkan tempat ibadah, dan melakukan renovasi seperti cat ulang.
Muliawati menambahkan, jumlah umat yang datang diperkirakan akan lebih banyak dari tahun sebelumnya. Ia memperkirakan, sebanyak 500 hingga ribuan umat datang beribadah di Vihara Gayatri. Tahun ini merupakan shio Kelinci yang memiliki makna harus waspada atau berhati-hati. (ach/fat)