Surabaya (pilar.id) – Pada tahun 2023, Pemerintah Kota Surabaya telah menyelesaikan renovasi sebanyak 1.187 Balai RW sebagai bagian dari upaya perbaikan infrastruktur. Dalam konteks ini, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memaparkan komitmennya untuk menghidupkan kembali fungsi Balai RW tersebut pada tahun 2024.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wali Kota Eri Cahyadi saat meresmikan Balai RW di Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, pada Sabtu (6/1/2025). Beliau menjelaskan bahwa Balai RW akan diaktifkan sebagai pusat kegiatan masyarakat, menjadi tempat berbagai pergerakan dan aktivitas.
Dalam upaya menghidupkan kembali fungsi Balai RW, Pemerintah Kota Surabaya akan meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) di setiap Balai RW. Wali Kota Eri Cahyadi berkomitmen untuk menyediakan pelayanan Adminduk yang persyaratannya sudah lengkap, dengan target penerbitan dalam waktu 1×24 jam.
“Saya berharap dengan adanya pelayanan Adminduk di Balai RW, warga tidak perlu lagi pergi jauh-jauh ke kelurahan atau kecamatan, karena cukup di Balai RW saja,” ujar Wali Kota Eri Cahyadi.
Selain itu, dalam rangka menghidupkan Balai RW, Pemerintah Kota Surabaya juga akan memperluas pelayanan kepada warga dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti Sinau Bareng, Ngaji Bareng, dan kegiatan lainnya di Balai RW. Tujuan dari langkah ini adalah memberikan kegiatan positif kepada anak-anak di kampung, sehingga mereka terlibat dalam aktivitas yang membangun.
“Pendidikan dan kegiatan positif di Balai RW akan membuat anak-anak sibuk dan terhindar dari tindakan nakal, sehingga diharapkan tidak ada lagi kelompok motor berbahaya,” tambahnya.
Wali Kota Eri Cahyadi juga mengungkapkan rencana untuk memberikan dukungan kepada orang tua melalui program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) dan Pusat Pemberdayaan Keluarga (Puspaga) di setiap Balai RW. Melalui program ini, diharapkan orang tua dapat terlibat dalam mendidik anak-anak dan menjaga keutuhan keluarga.
“Dengan semua inisiatif ini, saya berharap setiap kampung di Surabaya akan hidup penuh dengan kegiatan positif di Balai RW pada tahun 2024,” tutup Wali Kota Eri Cahyadi.
Selain sebagai pusat kegiatan masyarakat, Balai RW diharapkan dapat menjadi wadah bagi Ketua RW, Ketua RT, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), dan Kader Surabaya Hebat (KSH) untuk bersinergi dengan Pemerintah Kota. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi dalam memberikan informasi mengenai kondisi wilayah, seperti adanya warga miskin, bayi stunting, pengangguran, dan permasalahan lainnya.
“Dengan sinergi ini, harapannya warga miskin dapat keluar dari kemiskinannya melalui program Padat Karya yang telah kami jalankan. Kami akan terus mendukung mereka yang tekun dan berusaha untuk keluar dari garis kemiskinan,” jelas Wali Kota Eri Cahyadi.
Namun, Wali Kota Eri Cahyadi juga menyoroti fakta di lapangan terkait bantuan yang diberikan kepada warga miskin. Ia menekankan pentingnya keterlibatan dan kedisiplinan penerima bantuan agar bantuan yang diberikan dapat memberikan dampak positif dalam jangka panjang.
“Dalam kasus tertentu, jika penerima bantuan tidak menunjukkan perubahan positif dan tidak memanfaatkannya dengan baik, kami akan melakukan evaluasi dan penyesuaian dalam memberikan bantuan,” pungkasnya. (usm/hdl)