Maluku Barat Daya (pilar.id) – Desa Welora, Kabupaten Maluku Barat Daya, bersama Yayasan WWF Indonesia menjalankan kajian daya dukung wisata bahari di sekitar wilayahnya. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pengembangan wisata yang ramah lingkungan serta mencegah risiko overtourism.
Terletak di antara Laut Banda dan Laut Timor, Desa Welora di Pulau Dawera telah menjadi magnet bagi para penyelam lokal maupun mancanegara. Terumbu karang yang sehat dengan ragam warna menawan dan keberagaman hayati laut yang memukau membuatnya menjadi destinasi unggulan. Tidak heran pada tahun 2020, Desa Welora dinobatkan sebagai Juara 1 dalam Anugerah Pariwisata Indonesia (API Award) kategori destinasi wisata baru.
Dengan bangunan yang rapi dan masyarakat yang ramah, Welora telah menarik perhatian wisatawan dari berbagai belahan dunia. Dalam kurun waktu 2021-2023, sebanyak 13 kapal LoB (Live on Board) dengan 291 penumpang dari berbagai negara termasuk Amerika Serikat, Kanada, Belanda, dan Jerman telah mengunjungi Welora.
Untuk memastikan pengembangan wisata yang berkelanjutan, Pemerintah Desa Welora dan WWF-Indonesia melakukan kajian terhadap potensi wisata bahari, baik di pantai maupun perairan sekitarnya. Kajian ini dilakukan pada 20-24 Maret 2024, dengan fokus pada karakteristik pantai dan keanekaragaman hayati laut.
Markus Laimera, Sekretaris Desa Welora, mengungkapkan harapannya terhadap hasil kajian ini. “Kami berterima kasih atas kajian yang dilakukan. Semoga hasilnya dapat membantu kami meningkatkan kualitas layanan wisata dan fasilitas di Welora,” ujarnya.
Sarjon Walupi, Kepala Desa Welora, juga mengapresiasi kerjasama ini. “Kami mendukung penuh kegiatan ini dan berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan desa wisata kami,” katanya.
Anastasia Alerbitu, Marine Tourism and Community Officer WWF-Indonesia untuk Maluku Barat Daya, menekankan pentingnya kajian ini dalam konteks konservasi. “Data dari kajian ini akan menjadi dasar untuk pengembangan wisata berkelanjutan. Hal ini dapat mencegah terjadinya overtourism dan mendukung pelestarian keanekaragaman hayati laut di Welora,” jelasnya.
Hasil kajian ini akan menjadi dasar bagi pengembangan wisata bahari di Welora, serta menjadi informasi penting dalam promosi destinasi wisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. (usm/ted)