Jakarta (pilar.id) – Teknologi telah membawa keuntungan besar, tetapi juga membuka pintu lebar-lebar bagi kejahatan digital yang semakin meresahkan. Dalam upaya untuk melindungi penggunanya dari ancaman ini, WhatsApp, salah satu aplikasi perpesanan terpopuler, telah memperkenalkan fitur keamanan kata sandi terbaru.
Setelah melewati fase uji beta yang cermat selama satu bulan, fitur baru ini dirilis sebagai pengganti metode kata sandi satu kali yang sebelumnya dikirim melalui SMS.
WhatsApp berusaha keras untuk meningkatkan tingkat keamanan akses pengguna, sehingga fitur terbaru ini memberikan pilihan metode otentikasi yang lebih canggih, seperti penggunaan sidik jari, pemindaian wajah, PIN, atau pola lainnya.
Salah satu manfaat utama dari sistem login tanpa kata sandi adalah penghematan waktu. Dengan metode ini, pengguna dapat masuk dengan cepat dan mudah, tanpa harus mengingat atau mengelola kata sandi yang seringkali rumit.
Fitur otentikasi dua faktor pada WhatsApp akan memberikan opsi untuk menerima kode verifikasi melalui email atau SMS, sesuai dengan preferensi pengguna.
Selain meningkatkan kecepatan dan kenyamanan, fitur baru ini juga bertujuan untuk melindungi pengguna dari risiko penipuan (phishing) yang semakin canggih yang sering digunakan oleh pelaku kejahatan digital.
Dengan meluncurkannya, WhatsApp berusaha mengatasi kekhawatiran seputar keamanan data pribadi pengguna yang sering menjadi target sasaran kejahatan digital.
WhatsApp menunjukkan komitmennya dalam melawan kejahatan digital dengan menghadirkan fitur keamanan ini. Para pengembang berencana untuk terus meningkatkan fitur keamanan mereka guna menjaga privasi dan keamanan pengguna di era digital yang terus berkembang. (rio/ted)