Jakarta (Pilar.id) – Kasus cacar monyet telah meningkat tiga kali lipat di Eropa dalam dua minggu terakhir.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara di kawasan itu untuk berbuat lebih banyak untuk memastikan penyakit yang sebelumnya jarang terjadi di benua itu.
Di Afrika, otoritas kesehatan mengatakan mereka memperlakukan wabah yang meluas sebagai keadaan darurat, menyerukan negara-negara kaya untuk berbagi persediaan vaksin yang terbatas untuk menghindari masalah ekuitas yang terlihat selama pandemi COVID-19.
Kepala WHO Eropa Hans Kluge mengatakan pada hari Jumat (waktu setempat) bahwa peningkatan upaya diperlukan meskipun keputusan badan kesehatan PBB pekan lalu bahwa wabah yang meningkat belum menjamin dinyatakan sebagai darurat kesehatan global.
“Hingga saat ini, lebih dari 5.000 kasus cacar monyet telah dilaporkan dari 51 negara di seluruh dunia yang biasanya tidak melaporkan penyakit tersebut, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS,” paparnya.
Dr.Kluge juga mengatakan jumlah infeksi di Eropa mewakili sekitar 90 persen dari total global, dengan 31 negara di kawasan Eropa WHO telah mengidentifikasi kasus.
WHO mengatakan pasokan vaksin, yang dibuat oleh Bavarian Nordic, sangat terbatas.
Negara-negara termasuk Inggris dan Jerman telah mulai memvaksinasi orang-orang yang berisiko tinggi terkena cacar monyet.
“Inggris baru-baru ini memperluas program imunisasinya ke sebagian besar pria gay dan biseksual yang memiliki banyak pasangan seksual dan dianggap paling rentan,” pungkasnya.(put/din)