Bengkulu (pilar.id) – Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu pada Selasa (27/9/2022) digeruduk oleh ratusan guru honorer. Setidaknya, ada 524 orang guru yang datang ke kantor DPRD Bengkulu akibat tidak diusulkan masuk formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Padahal, sejumlah 524 guru honorer tersebut sudah melalui ujian dan lulus passing grade tes PPPK tahun 2022. Langkah mendatangi DPRD Bengkulu ini dimaksudkan agar para guru honorer yang sudah lulus passing grade bisa diprioritaskan untuk masuk formasi PPPK.
Apalagi, berdasarkan janji Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, Nadiem Makarim bahwa guru non Aparatur Sipil Negara (ASN) yang lolos pasing grade akan diprioritaskan pada pengadaan guru PPPK 2022.
“Kedatangan kami ke DPRD Provinsi Bengkulu karena ratusan guru yang lulus pasing grade ini belum juga diusulkan pengangkatannya sebagai PPPK,” kata Ketua Persatuan Guru Lulus Passing Grade tes PPPK 2022, Yuniana, Selasa (27/9/2022).
Namun Pemerintah Provinsi Bengkulu hingga saat ini belum mengajukan kuota, sementara wilayah lainnya telah mengusulkan formasi guru PPPK.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Septi Yuslinah mengatakan, dalam waktu dekat akan mengundang perwakilan dari Pemprov Bengkulu untuk menjawab pertanyaan para guru honorer yang lulus passing grade tersebut.
“Dalam waktu dekat kami akan undang kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Kepegawaian Daerah dan juga kepala BPKAD untuk duduk bersama. Supaya ini jelas, kenapa sampai Pemprov tidak mengusulkan dan menganggarkan,” ujarnya.
Lanjut Septi, pendapatan guru honorer yang lulus pasing grade tersebut berkisar Rp1 juta per orang, bahkan ada yang di bawah Rp1 juta. (fat)