Surabaya (www.pilar.id) – Sepanjang pandemi Covid-19, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sempat mengalami keterpurukkan. Namun seiring angka pandemi yang perlahan melandai, UMKM mulai bangkit kembali.
Semangat inilah yang ditebar oleh para nara sumber Webinar ‘Jatim Pilar Indonesia : Saatnya UMKM Bicara’ yang digelar secara daring tepat di Hari Pahlawan, Rabu (10/11/2021) pagi hingga sore. Gelaran ini sekaligus menjadi penutup dari serangkaian webinar inspiratif yang telah diselanggarakan sejak awal Oktober 2021 lalu.
Seperti dijelaskan Nathan Santoso, konsultan bisnis dari Radjoetasa, ada tiga kunci sukses dalam membangun UMKM. Yakni berani bermimpi, berjuang, dan berani gagal.
“Bermimpi tak hanya menjadi orang kaya, tapi juga berdampak dengan orang lain. Harus punya rencana berkelanjutan, meski usahanya sudah menguntungkan. Termasuk mengikuti perkembangan jaman,” kata Nathan di depan sekitar 280 peserta webinar.
Impian ini, lanjutnya, sejalan dengan semangat yang kuat dan keberanian untuk menghadapi perubahan. Sementara berani berjuang diwujudkan dalam upaya untuk mengembangkan ilmu secara teori dan praktek. Dan berani gagal artinya setiap UMKM harus berani memperkaya pengalaman termasuk dari kegagalan.
“Ketika kita melakukan sesuatu, harus berfikir resiko yang ditanggung, kalau tak sanggup dengan resiko, jangan lakukan,” tegasnya.
Selain Nathan, webinar ini juga menghadirkan Arumi Bachsin, Ketua Dekranasda Jawa Timur. Lewat pemaparannya, Arumi memaparkan cara atau trik UMKM agar bisa tetap bertahan dalam dunia bisnis.
“Dari pada menambah karyawan, lebih baik berkolaborasi dengan UMKM lain, semakin luas pasar penjualannya, satu dengan lain juga menguntungkan. Apalgi UMKM biasanya nafasnya pendek,” jelas istri Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak ini.
Sebagi Ketua Dekranasda, Arumi menyampaikan jika dari pemerintah provinsi telah memiliki program untuk mempermudah UMKM, baik dari legalitas, pemodalan, hingga teknik pemasaran digital. Hal itu diadakan karena UMKM di Jawa Timur merupakan tulang punggung ekonomi dan merupakan UMKM terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta.
Sementara Adi Sutarwijono, Ketua DPRD Kota Surabaya mengatakan, jika saat ini seragam ataupun sepatu anggota DPRD Kota Surabaya dibeli dari UMKM Surabaya
“UMKM tahun depan harus lebih baik. Surabaya kudu mempermudah promosi. Mengawasi betul sejauh mana pemberdayaan UMKM secara baik dan benar,” tegasnya.
Potensi UMKM, kata politisi PDI Perjuangan ini, sebenarnya luar biasa. Dicontohkan, saat mengunjungi acara Fashion Week Surabaya, ia dapat informasi kalau omzet acara ini bisa mencapai Rp 1 Milyar.
Sebelumnya, mantan wartawan ini juga bercerita tentang sinergi warga di kampungnya yang membangun kegiatan UMKM bersama. “Selain pemberdayaan ekonomi warga juga upaya untuk membangun ketahanan pangan bersama,” tegasnya. (jel)