Bandung (pilar.id) – Menghadapi sebaran cacar monyet, warga Jawa Barat diminta untuk menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat. Langkah ini dinilai edektif untuk mencegah diri agar tidak terpapar berbagai penyakit, termasuk cacar monyet atau monkeypox.
Dijelaskan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr Raden Vini Adiani Dewi, penyakit yang sedang ramai dibicarakan ini disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili Poxviridae yang bersifat highly pathogenic.
“Sekali lagi kami berupaya preventif pencegahan dalam hal ini sosialisasi dan menyampaikan terutama PHBS-nya. Perilaku hidup bersih dan sehat karena untuk penanganan dan sebagainya, kami menunggu sesuai dengan pedoman yang disampaikan oleh Kemenkes,” jelas Vini saat menjadi pembicara pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) Evaluasi Penyelenggaraan Mudik dan Balik Idul Fitri 1443 H/2022 M di Jabar di Gedung Sate Bandung, Selasa (24/5/2022).
Ia kemudian menuturkan, Dinkes Jawa Barat hingga saat ini masih menunggu arahan Kementerian Kesehatan terkait wabah penyakit cacar monyet. “Untuk cacar monyet sekali lagi pada prinsipnya menunggu arahan dari Kementerian Kesehatan,” kata dia.
Vini juga menambahkan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat telah menyampaikan instruksi ke dinas kesehatan tingkat kabupaten dan kota terkait tindakan pencegahan penyakit tersebut.
“Tapi kalau untuk promosi preventif pencegahannya sudah kami sampaikan kepada seluruh dinas kota kabupaten. Jadi memang dalam hal ini seperti Flu Singapura yang pada anak-anak lalu pada binatang pun termasuk penyakit gigi dan mulut,” kata dia.
Wabah cacar monyet telah diidentifikasi di sejumlah negara, terutama wilayah Eropa, telah mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengatur pertemuan darurat, menurut laporan terbaru. (hdl/ant)