Jakarta (pilar.id) – Pasangan ganda putra Indonesia Bagas Maulana dan Muhammad Shohibul Fikri sempat mengejutkan dunia. Pasalnya, mereka berhasil menjadi juara All England 2022 pertengahan Maret lalu.
Keberhasilan tersebut semakin istimewa sebab, itu adalah penampilan debut mereka di All England. Kompetisi bulu tangkis tertua dan paling bergengsi di dunia.
Namun, pelan tapi pasti, duet yang kerap disebut Bakri ini mulai kehilangan konsistensi. Sejak jadi juara All England, capaian terbaik mereka adalah di ajang Korea Open 2022.
Di kompetisi tersebut, Bagas/Fikri berhasil melaju hingga semi final dan jadi juara tiga. Namun, di delapan kompetisi lain yang mereka ikuti setelahnya, Bagas/Fikri mentok hanya bisa sampai di babak 16 besar atau perempat final.
Termasuk di ajang Malaysia Open 2022 di mana Bagas/Fikri terhenti di babak 16 besar. Sedangkan di Malaysia Masters 2022, capaian mereka lebih buruk lagi. Keduanya kalah di babak pertama Malaysia Masters atau babak 32 besar.
Juara All England ini, terhenti di tangan pasangan Malaysia, Goh V Shem dan Low Juan Shen melalui rubber game. Pertandingan yang berlangsung di lapanagan nomor dua Axiata Arena tersebut berakhir dengan skor 21-15, 14-21, dan 19-21.
Bagas/Fikri sempat memenangi game pertama mereka atas Goh/Low. Namun, di dua game berikutnya, kesabaran dari pasangan ruan rumah berhasil membawa mereka meraih kemenangan.
Sedangkan Bagas/Fikri terlihat terlalu terburu-buru sehingga kerap kali melakukan kesalahan sendiri. Hasil ini memperpanjang catatan buruk mereka di BWF World Tour 2022.
Padahal, harapan akan munculnya kekuatan baru dari pasangan Bakri ini sudah sempat dinanti-nantikan oleh para pecinta bulu tangkis Indonesia. Terlebih setelah mereka berhasil menjadi juara All England 2022. (fat)