Jakarta (pilar.id) – Pengamat komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai, baik Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil memiliki gaya kepemimpinan yang relatif sama. Sehingga, tidak ada yang saling menonjol maupun menjatuhkan satu sama lain.
“Antara Ganjar, Anies, dan Ridwan Kamil tidak ada sesuatu yang luar biasa, mereka relatif sama,” kata Emrus, kepada Pilar.id, di Jakarta, Selasa (27/9/2022).
Begitu juga soal kinerja maupun elektabilitas, lanjut Emrus, ketiganya tidak ada yang berbeda. Bila salah satunya muncul dalam sebuah survey dengan elektabilitas tinggi, maka dalam jajak pendapat lain bisa saja turun drastis.
Karena itu, menurut Emrus, ketiganya juga sulit untuk diprediksi pemenangnya. Terlebih, ketiganya juga memiliki nasib yang sama, yakni belum memiliki kepastian untuk dicalonkan menjadi calon presiden atau wakil presiden pada 2024 mendatang.
“Jadi kalau bertiga tarung di pilpres yang akan datang, berangkat dari kenyataan sulit diprediksi pemenangnya,” kata Emrus.
Ia juga memberikan catatan khusus terkait hasil survey Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang menyebutkan, Anies akan menang apabila head to head melawan Ganjar atau Prabowo Subianto. Menurutnya, CSIS hanya memotret kalangan tertentu saja, yakni milenial.
“Ini saya lihat survey populasinya generasi muda, bisa saja hasil survey seperti itu untuk kelompok milenial,” kata Emrus.
Namun, lanjut Emrus, sebuah survey baru dapat meyakinkan ketika dapat memotret semua populasi, terutama pemilik hak pilih. Sementara, survey CSIS hanya mengambil sampel antara usia 17-39 tahun.
“Idealnya harus mewakili semua populasi, mulai dari usia 17 tahun sampai usia tak terbatas. Supaya kita bisa lihat elektabilitas merupakan representasi dari populasi,” kata dia. (ach/fat)