Jakarta (pilar.id) – Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia pada bulan April 2023 mengalami peningkatan dari 2,83 miliar Dollar AS pada bulan Maret 2023 menjadi 3,94 miliar dolar AS.
Disampaikan dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/5/2023), Bank Indonesia melihat perkembangan ini sebagai hal yang positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Peningkatan surplus neraca perdagangan pada bulan April 2023 terutama disebabkan oleh surplus neraca perdagangan nonmigas.
Surplus neraca perdagangan nonmigas mencapai 5,64 miliar dolar AS, mengalami kenaikan dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya, yang didorong oleh kinerja ekspor nonmigas yang tetap kuat sebesar 18,03 miliar Dollar AS.
Tingginya ekspor nonmigas terutama berasal dari komoditas berbasis sumber daya alam seperti bijih logam dan timah, seiring dengan kenaikan harga komoditas global.
Ekspor nonmigas juga tetap kuat pada produk manufaktur seperti mesin dan peralatan mekanis. Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang menjadi negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia.
Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas sedikit meningkat dari 1,68 miliar dolar AS pada Maret 2023 menjadi 1,70 miliar Dollar AS pada April 2023.
Meskipun terjadi peningkatan defisit pada sektor migas, surplus pada sektor nonmigas yang lebih besar mampu mengkompensasinya.
Surplus neraca perdagangan yang terus meningkat menunjukkan potensi positif bagi perekonomian Indonesia. Hal ini mencerminkan kinerja ekspor nonmigas yang tetap kuat dan perbaikan neraca perdagangan secara keseluruhan.
Bank Indonesia dan pemerintah akan terus berupaya mempertahankan stabilitas dan menjaga momentum pemulihan ekonomi melalui sinergi kebijakan yang kuat. (usm/hdl)