Surabaya (pilar.id) – Super sibuk, tapi tetap asyik. Ini juga yang dirasakan Nisvi Sinta Nuria, salah satu pegiat Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Jurusan Pendidikan Ekonomi Peduli atau JPE Peduli yang beberapa waktu lalu menggelar Hari Anak Nasional bareng komunitas Disabilitas Berkarya di Liponsos, Minggu (24/7/2022) lalu.
Kegiatan ini, kata Ninis, panggilan akrabnya, mengajak mahasiswa mendampingi anak-anak di Liponsos membuat kreasi dari guntingan kertas yang dijadikan kerajinan mozaik.
“Peserta dari Liponsos sendiri sekitar 55 peserta, ada juga yang orang tua. Kalau dari mahasiswa Unesa, sekitar 30 peserta dari semester 3 dan 5. Kegiatannya, kami siapkan gambar, seperti buah, bunga lalu guntingan kertas, serta lem. Jadi mereka nempelin di kertas itu. Seperti membuat mozaik,” jelas Ninis.
Kegiatan ini, lanjut dia, bertujuan untuk melatih motorik anak-anak disablitas, melatih fokus dan inisiatifnya dalam menyelesaikan mozaik tersebut. Tak hanya itu, diakhir mereka juga memberikan snack kepada anak-anak
“Kita diakhir memberikan mereka snack atau jajan, agar mereka senang, soalnya kata pembinanya, kalau ingin memberikan sesuatu jangan berupa materi, cukup snack dan kegiatan yang menyenangkan. Mereka sudah senang dan bahagia,” tutur Ninis yang memegang divisi Sospolbud di Himpunannya.
Ninis menceritakan, jika idenya membuat acara sosial di Liponsos, berawal saat dirinya mengikuti Komunitas Kampung Dolanan yang pernah menggelar acara di tempat sama. Lalu ia berkeinginan, untuk menggelar acara sosial dari himpunanya bersama anak-anak Disablitas di Liponsos.
“Saya ada inisiatif ke depannya mau bekerjasama dengan pihak Liponsos, kalau misalnya di himpunan saya ada kegiatan sosial, jadi lebih mudah kerjasamanya. Persiapan acara ini sekitar seminggu,” jabar Ninis yang juga sebagai anggota Kampung Dolanan bagian Pendidikan ini.
Meski begitu, Ninis juga menyebut jika terdapat beberapa kendala yang dihadapi ketika diawal, seperti susah berinteraksi, dikarenakan anak-anak tersebut memiliki beragam kondisi, salah satunya tidak bisa berbicara, mendengar dan tidak bisa berjalan. Namun tak lama, mahasiswa dapat beradaptasi.
Usai kegiatan, Ninis mengatakan jika banyak dari mahasiswa yang merasa senang dan antusias dalam mengikuti kegiatan sosial tersebut, bahkan ada yang bertanya kapan lagi akan menggelar acara lain bersama anak-anak disabilitas.
“Kegiatan kemarin, bagi mereka pengalaman baru, kalau biasanya kegiatan sosial, bersama anak-anak kecil dalam pembelajaran sekolah, namun acara kemarin mereka bisa sembari mengerti dunia anak-anak khusus di sana,” ucap mahasiswa jurusan Pendidikan Ekonomi, semester 3 ini.
Adanya kegiatan ini, Ninis berharap agar mahasiswa jurusan Pendidikan Ekonomi Unesa dapat menumbuhkan jiwa kepedulian sosial dan semakin bersyukur, jika sampai saat ini bisa berkumpul dengan keluarga. (jel/hdl)