Palembang (pilar.id) – Aliansi Peduli Musi (APM) dan Tim ekspedisi Sungai Nusantara menemukan bahwa ikan-ikan di Sungai Musi telah terkontaminasi mikroplastik.
Terdapat tiga ikan yang dianalisis kandungan lambungnya adalah jenis ikan Seluang, Lampam, sapil atau Tembakan. Sampel ikan diambil dari pasar ikan di Bawah Jembatan Siak 2 pada Minggu (17/7/2022)
Lalu didapati hasil analisis mikroplastik dalam lambung menunjukkan, bahwa ketiga ikan sungai Musi ini telah terkontaminasi mikroplastik, dengan masing-masing jenis mengandung 5 partikel mikroplastik(PM)/ ekor Ikan Seluang, 7PM/ekor ikan Sapil dan 10 PM/ekor ikan Lampang.
Tak hanya itu, mikroplastik yang teridentifikasi dalam ikan juga pernah diteliti oleh Mahasiswa Universitas Sriwijaya, oleh Aldo Carnegie pada awal tahun 2022
Dalam penelitiannya, menunjukkan terdapat kandungan Mikroplastik pada saluran Pencernaan Ikan Belanak yang Tertangkap di Sungai Musi Sumatera Selatan. Hasilnya ditemukan 13-14 PM/Ekor Ikan Belanak.
Adanya mikroplastik dalam tubuh ikan menunjukkan, tingkat kontaminasi mikroplastik diperairan Sungai Musi berada di kondisi yang mengkhawatirkan. Grafik dibawah menunjukkan perbandingan kandungan mikroplastik pada 4 ikan disungai Musi.
“Maka dari itu, perlu adanya upaya-upaya serius dalam pengendalian demi mengurangi pencemaran mikroplastik di Sungai Musi,” ungkap Aldo Carnegie, yang juga sebagai APM.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa APM akan melakukan upaya-upaya advokasi melalui edukasi dan mendorong Pemerintah untuk memprioritaskan penanganan pencemaran di Sungai Musi, dengan regulasi tentang perlindungan sungai dan pengelolaan sampah di Kota Palembang.
Hal itu diwujudkan dalam bentuk aksi Damai Ajakan Jaga Musi, pada Minggu (24/7/2022) sebanyak lebih dari 20 aktivis APM melakukan aksi damai menggunakan perahu speedboat dan kethek menyusuri Sungai Musi, yang dimulai dari Dermaga Bapro.
Seperti yang disampaikan Asmaran Dani, aktivis Spora Institut, jika mereka akan mengajak masyarakat Palembang untuk peduli dan lebih memperhatikan kualitas air sungai Musi.
Selain itu, menurut Prigi Arisandi selaku pendiri ECOTON mengatakan, jika pencemaran Mikroplastik di Sungai Musi sudah banyak diteliti sejak tahun 2018 dan menunjukkan kontaminasinya di air, sedimen dan Ikan,
“Jika tidak dikendalikan akan mengancam kesehatan manusia, Air sungai Musi juga digunakan sebagai bahan baku PDAM dan masyarakat mengkonsumsi ikan Seluang, sapil, lampam dan Belanak yang terkontaminasi Mikroplastik,” ujar Prigi Arisandi,
Melihat hal itu, Prigi menyampaikan, perlu adanya upaya yang harus terealisasi dari Pemkot Palembang dan Pemprov Sumatera Selatan untuk mengendalikan sampah plastik di Sungai Musi.
“Harus dibangun sarana pengolahan sampah di kelurahan di sepanjang sungai musi dan regulasi pengurangan plastik sekali pakai serta Patroli rutin untuk menegakkan regulasi,” pungkas Prigi. (jel/hdl)