Surabaya (pilar.id) – Demi membangkitkan perekonomian yang sempat terpuruk di 2020 dan 2021, Asosiasi Franchise Indonesia menggelar Tour Nasional Informasi Franchise and Bussines Concept (IFBC) di beberapa kota di Indonesia.
Kota Surabaya dipilih menjadi kota ke tiga dalam tour nasional tersebut selama 3 hari yang berlokasi di Ballroom Square, gedung ICBC, Surabaya.
Pada pembukaan acara, Ketua Asosiasi Franchise Indonesia Anang Sukandar mengatakan jika IFBC sudah ada sejak tahun 2006 dan tahun ini menjadi tahun ke 16 dan telah bekerjasama dengan 70 merek waralaba, serta 64 partner media.
Ia juga berpesan kepada para pengusaha atau calon pengusaha, jika dalam mendirikan atau mengembangkan usaha tak ada kata auto pilot atau dilepas begitu saja.
“Usaha tidak bisa ditinggal jalan sendiri, apalagi membuat usaha baru, karena menurut saya merintis usaha baru akan dapat keuntungan jika sudah 5 tahun berdiri, memang membutuhkan waktu,” pesannya, Jumat (9/9/2022).
Disebutkan pula, saat ini Indonesia telah kedatangan 650 brand asing dan berkembang dan tumbuh di Indonesia. Sedangkan brand lokal sendiri lebih sedikit dan banyak yang tak berkembang
“Dalam membangun usaha, harus ada ciri khas usahaanya, lalu dikembangkan dulu di domestik, baru melakukan eksport. Pasar domestik kita besar, jangan terburu-buru ekspor ke luar,” tuturnya.
Dalam tour nasionalnya ini, Anang berharap agar ada peningkatan di kwartal ke tiga di tahun 2022 ini, yang saat ini menurut perhitungannya Indonesia sudah mulai berkembang ke 50 persen dari dampak Covid-19.
“Adanya pameran ini sebagai bentuk apresiasi terhadap usaha kita menghadapi pandemi saat ini, kita memberikan beberapa penghargaan kepada para pebisnis nasional kita,” pungkas Anang. (jel/hdl)