Solo (pilar.id) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, ikut serta dalam prosesi Kirab Pusaka Dalem Praja Mangkunegaran, Surakarta, Selasa (18/7/2023) malam. Kirab tersebut diadakan untuk menyambut malam 1 Sura Jimawal 1957 atau tahun baru dalam kalender Jawa.
Ganjar terlihat hadir bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, anggota DPR RI Aria Bima, dan beberapa tokoh lainnya. Ganjar dan Gibran tampak berjalan bersama saat mengikuti kirab.
Prosesi Kirab Pusaka Dalem Praja Mangkunegaran tahun ini berlangsung dengan khidmat. Suasana tenang dan sakral melingkupi kawasan Pura Mangkunegaran sejak matahari terbenam hingga dimulainya prosesi kirab.
Ganjar tiba di lokasi sekitar pukul tujuh malam dan segera bergabung dalam barisan kirab. Tak lama kemudian, Kirab Pusaka Dalem dilaksanakan dengan khidmat dan sakral. Masyarakat yang tidak ikut kirab diminta untuk mendoakan keselamatan bangsa dan negara.
“Acara ritual tahunan ini menurut saya sangat bagus. Kebudayaannya masih terjaga dan tadi sangat menarik, bagi yang ingin ikut kirab bisa terus berjalan, bagi yang tidak ingin ikut kirab dapat berhenti di sini sambil berdoa,” kata Ganjar setelah mengikuti kirab.
Selain kirab pusaka dalem, malam 1 Sura juga dirayakan dengan pengajian di masjid sekitar Pura Mangkunegaran.
“Kemudian ada pengajian juga. Jadi menurut saya, ada perpaduan antara kebudayaan dan agama yang berjalan, dan antusiasme masyarakat juga luar biasa,” ujar Ganjar.
Ganjar menyebut bahwa ritual dan kesakralan Kirab Pusaka Dalem memiliki daya tarik sendiri bagi masyarakat umum. Acara yang diadakan setahun sekali ini dapat menjadi bagian dari kalender wisata religi.
“Tentu saja. Orang pasti akan datang. Antusiasme masyarakat luar biasa karena ini cukup unik dan ada nuansa sakralnya. Ada orang yang berteriak, dan langsung ada yang bisik-bisik, jangan,” kata Ganjar.
Ganjar berharap malam tahun baru ini dapat digunakan oleh masyarakat sebagai waktu untuk merefleksikan diri dan memperbaiki hal-hal yang masih kurang dari tahun sebelumnya.
“Semoga saat memasuki tahun baru, Muharram, kita bisa semakin bersemangat dan dapat merefleksikan diri dari tahun-tahun sebelumnya yang perlu diperbaiki. Yang sudah baik, kita tingkatkan,” tutup Ganjar. (hdl)