Pekanbaru (pilar.id) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pujian kepada PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang telah berhasil menurunkan angka stunting di Provinsi Riau.
Pujian dari Presiden Jokowi tersebut diberikan kepada PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) atas kerja sama mereka bersama pemerintah Kabupaten Kampar yang menujukkan hasil memuaskan.
“Kabupaten Kampar berhasil menurunkan stunting, dari 27 persen ke kurang lebih 8 persen, ini penurunan yang sangat drastis sekali,” kata Presiden Jokowi, saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) se-Indonesia tahun 2023, di Sentul International Convention Centre (SICC), Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/01).
Program penurunan stunting yang dilakukan oleh Kabupaten Kampar dikakukan dengan menitipkan anak asuh ke perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah mereka. Termasuk salah satunya ke Pertamina Hulu Rokan.
Meski, Presiden Jokowi juga menyiroti program penurunan stunting di Kabupaten Kampar yang belum menggunakan aplikasi platform digital untuk menciptakan pendataan yang lebih akurat terkait kasus stunting di wilayah tersebut.
Kerja sama antaa PHR dengan Kabupaten Kampar ini telah memulai program pencegahan stunting pasca alih kelola WK Rokan pada Agustus 2021 lalu.
Bahkan, program pencegahan stunting tersebut bukan saja dilakukan di Kampar tetapi juga, di Kabupaten Siak, Bengkalis, Rokan Hilir dan Pekanbaru.
Kegiatan ini merupakan salah satu Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHR di bidang kesehatan. Dalam hal ini, PHR bekerja sama dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Riau sebagai mitra pelaksana.
“Hingga tahun 2023, PHR bersama PKBI Riau telah mengintervensi 70 Posyandu di lima kabupaten/kota di Riau,” kata Direktur Eksekutif PKBI Riau, Anthonny Adiputra.
Khusus Untuk Kabupaten Kampar, PHR bersama PKBI Riau telah melakukan intervensi pencegahan stunting di tiga desa yakni Desa Pancuran Gading, Desa Gading Sari dan Desa Kota Garo.
Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi pemberian makanan tambahan bagi anak usia bawah dua tahun atau baduta serta ibu hamil dengan kekurangan energi kronik. “Pemberian makanan tambahan bagi baduta stunting dilakukan selama 6 Bulan dan untuk ibu hamil selama masa kehamilannya,” kata Anthonny.
Selain pemberian makanan tambahan, PHR bersama PKBI Riau giat melakukan edukasi pencegahan stunting dengan melibatkan kader Posyandu, bidan desa dan PKK. Kampanye pencegahan stunting juga dilakukan ke sejumlah sekolah di Kampar. (fat)