Jakarta (pilar.id) – Anies Baswedan bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Haji Anwar bin Ibrahim (DSAI), di Putrajaya, Malaysia. Disampaikan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/10/2023), pertemuan antara keduanya menjadi sorotan karena keduanya dianggap sebagai simbol perubahan yang berperan penting dalam memajukan iklim demokrasi.
Anwar Ibrahim, seorang politisi senior Malaysia yang telah lama berjuang untuk reformasi, telah menjadi Perdana Menteri Malaysia sejak tahun 2022.
Dalam perjalanannya, Anwar melawan partai politik yang sebelumnya pernah ia dukung, yaitu Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO). Meskipun ia sempat dipenjara dan dipecat dari UMNO, Anwar akhirnya dibebaskan pada tahun 2004 setelah Mahkamah Federal Malaysia membatalkan semua vonis terhadapnya.
Menurut Kunto Adi Wibowo, seorang pengamat politik dari Universitas Padjadjaran, Anwar Ibrahim merupakan figur kunci dalam perubahan di Malaysia.
“Saya melihat bahwa Anwar Ibrahim telah menjadi lambang perubahan di Malaysia. Saat ini, kualitas demokrasi di Malaysia jauh lebih baik dibandingkan dengan Indonesia, terutama di bawah kepemimpinan Anwar Ibrahim,” ujarnya.
Pertemuan antara Anies Baswedan dan Perdana Menteri Malaysia ini disoroti sebagai pertemuan dua tokoh perubahan dalam negara-negara tetangga yang berbagi budaya Melayu. Kunto berharap bahwa gelombang perubahan yang telah terjadi di Malaysia dapat memberi inspirasi dan mendorong perbaikan iklim demokrasi di Indonesia.
Selama kunjungannya ke Malaysia, Anies telah mengadakan berbagai kegiatan, termasuk pertemuan dengan relawan AMIN Malaysia, menjadi pembicara kunci di Simposium ke-40 Asosiasi Alumni Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM), dan agenda-agenda lainnya.
Penting untuk dicatat bahwa jumlah pekerja migran Indonesia di Malaysia cukup signifikan, dan oleh karena itu, elektabilitas pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN) di Malaysia memiliki peran penting. Namun, keberhasilan ini akan sangat tergantung pada strategi yang diterapkan pasangan AMIN untuk menggaet pemilih pekerja migran tersebut.
Dalam akun media sosialnya, Anwar Ibrahim menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Malaysia dalam berbagai bidang untuk memperkuat hubungan antar kedua negara.
Sementara itu, Anies Baswedan melalui akun Instagramnya menggambarkan suasana pertemuan dengan Anwar Ibrahim sebagai hangat dan penuh inspirasi. Anies mengakui bahwa Anwar Ibrahim adalah salah satu inspirasinya, yang telah berperan sebagai pemimpin bagi banyak generasi, baik di Malaysia maupun Indonesia.
Pada acara Simposium ke-40 yang diadakan oleh Asosiasi Alumni Universitas Islam Internasional Malaysia, Anies juga mendapatkan pengakuan sebagai tokoh yang potensial dalam perubahan Indonesia.
Shahbudin Embun, seorang Analis Politik dan Kepala Biro Politik di Majlis Perundingan Melayu Malaysia, menggambarkan bahwa Anies dan Anwar Ibrahim memiliki kompatibilitas yang kuat dan memungkinkan terciptanya kerja sama yang bermanfaat, terutama dalam hal ekonomi.
Anies pun memberikan pujian untuk Anwar Ibrahim sebagai seorang pemimpin yang menginspirasi banyak orang. Menurut Anies, Anwar adalah pemimpin para pelajar, pemuda, dan pemimpin Malaysia yang kisahnya telah memengaruhi banyak orang di seluruh Indonesia.
Anies menyoroti fakta bahwa Indonesia dan Malaysia, sebagai dua negara dengan populasi Muslim yang besar, telah menjalani transformasi demokratisasi dan toleransi selama dua dekade terakhir. Ia menganggap bahwa kerja sama antara kedua negara ini akan membantu menguatkan demokrasi di wilayah ini.
Pertemuan ini memunculkan harapan akan potensi kerja sama antara dua tokoh perubahan ini dalam membawa perubahan positif bagi Indonesia dan Malaysia serta memperkuat hubungan di antara keduanya. (rio/ted)