Jakarta (pilar.id) – Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai, Menteri Perdagangan (Mendag) sepertinya layak diganti. Pernyataan Jamiluddin itu menanggapi isu reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo.
Menurut Jamiluddin, masalah perdagangan kerap menjadi persoalan. Salah satunya terkait persoalan minyak goreng dan bahan pokok lainnya. Stabilitas harga kebutuhan bahan pokok juga kerap menjadi masalah. Hal ini membuat kaum emak-emak mengeluh.
Di satu sisi, dia menilai, kader PAN layak menggantikan posisi Mendag tersebut. Menurutnya, banyak kader PAN yang mumpuni di bidang ekonomi. Karena itu, kader PAN cukup punya kapasitas untuk mengisi kursi Mendag dan menteri yang berkaitan dengan ekonomi lainnya.
“Jadi, memang sudah selayaknya reshuffle kabinet dilakukan. Selain memang untuk memberi jatah kepada PAN, juga karena menteri perdagangan sangat layak diganti,” kata Jamiluddin, Sabtu (12/3/2022).
Sebelumnya, beredar isu bahwa Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, telah mengadakan pertemuan membahas pergantian posisi jabatan menteri atau reshuffle. Sepertinya selangkah lagi masuk ke dalam kabinetnya Presiden Jokowi. PAN dinilai berhak dapatkan jatah menteri.
Kabar reshuffle yang memasukkan PAN diprediksi akan terjadi pada akhir Maret ini. Sekretaris Gerakan Sosial dan Penanggulangan Bencana DPP PKB Luqman Hakim mendengar kabar tersebut.
“Kalau kabar kabar warung kopi begitu, infonya akhir Maret ini,” kata Luqman kepada wartawan, Selasa (8/3/2022).
Wakil Ketua Komisi II DPR ini pun mendengar reshuffle itu sekaligus akan memasukkan PAN ke dalam kabinet. Menurut kabar, kata Luqman, PAN bakal dapat posisi satu menteri dan satu wakil menteri (wamen).
Namun, dia belum tahu pasti kebenaran kabar tersebut. Hanya saja berembus kencang reshuffle akan dilakukan di akhir bulan ini. Pada dasarnya, reshuffle adalah kewenangan preogratif presiden. “Tapi belum tau pastinya kapan dan posisinya apa, masih kabar-kabar sih,” ucapnya. (her/din)