Surabaya (www.pilar.id) – Hari baru dimulai. Mereka, para pedagang barang antik di Jalan Padmosusastro, Surabaya, Jawa Timur, sibuk menata perabot jadul di tokonya. Pada www.pilar.id, mereka mengaku jika aktivitas ini tak semata untuk menjual, tapi juga mengkoleksi.
“Koleksi sudah sejak tahun 1950-an,” katanya. Dari perjalanan memasarkan barang antik, order berdatangan silih berganti. Ada yang dari dalam kota Surabaya, ada juga yang datang dari Singapura, Malaysia, dan Australia.
Barang-barang itu dijual dengan harga Rp 20 ribu hingga Rp 10 juta. Tergantung keunikan, sisi klasik, usia, dan keutuhan barang. Berbagai barang antik yang dijual meliputi ornamen lampu tradisional, gelas hias, mata uang kuno, guci antik, kursi anyaman, jam dinding kuno, dan benda sejarah perang.
Bisnis ini jelas tak bisa dilakoni sembarang orang. Mesti teliti, ulet, dan tahan banting. Apalagi saat pandemi. mereka harus memutar otak agar dagangannya bisa terjual. Dari situ, mereka pun mencoba memasarkan secara online. (pat)