Jakarta (pilar.id) – Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung hampir selama satu tahun atau tepatnya selama 10 bulan. Namun, hingga saat ini masih belum ada tanda-tanda perdamaian antara kedua pihak.
Bahkan, Presiden Joko Widodo yang sempat mendapatkan kehormatan sebagai pemegang Presidensi G20 juga tak mampu melakukan banyak hal terkait peperangan tersebut. Meski, Jokowi telah digadang-gadang oleh banyak pakar sebagai salah satu sosok juru damai Rusia dan Ukraina.
Juru damai tersebut, nampaknya justru diambil alih perannya oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Pasalnya, Erdogan menyatakan bahwa ia saat ini sedang menjalin komunikasi intensif dengan Presiden Rusia dan Presiden Ukraina untuk mencari solusi damai.
“Kami melanjutkan pembicaraan dengan (Presiden Rusia, Vladimir) Putin dan (Presiden Ukraina, Volodymyr) Zelenskyy ke arah ini. Mudah-mudahan, pertama-tama kami akan mencapai gencatan senjata dan kemudian perdamaian abadi di wilayah kami,” kata Erdogan pada Rabu (14/20/2022).
Dia mengatakan bahwa pertukaran tahanan dan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam telah menunjukkan bahwa jalan menuju perdamaian bisa terbuka jika diplomasi diberi kesempatan.
“Sebagai Presiden Turki, saya telah menyatakan sejak awal bahwa perdamaian yang adil hanya dapat dibangun melalui dialog. Sejak awal, kami telah melakukan upaya tulus di tingkat bilateral dan lainnya untuk menghentikan pertumpahan darah dan mengakhiri konflik,” tutur Erdogan.
Turki yang mendapat pujian internasional atas perannya sebagai mediator antara Ukraina dan Rusia, telah berulang kali meminta Kiev dan Moskow untuk mengakhiri perang melalui negosiasi.
“Saya sangat percaya bahwa hubungan yang diperkuat oleh ikatan persaudaraan kita akan semakin diperkuat atas dasar keunggulan strategis kita. Tujuan kita adalah untuk mengevaluasi peluang-peluang baru yang berkembang dengan dinamika global dan regional sejalan dengan kesejahteraan rakyat dan stabilitas kawasan kita,” kata Erdogan.
Erdogan, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, dan Presiden Turkmenistan Serdar Berdimuhamedov bertemu pada Rabu di Kota Awaza di Turkmenistan barat untuk membahas langkah-langkah guna memperdalam kerja sama di antara ketiga negara di berbagai bidang, khususnya perdagangan, energi, dan transportasi.
Pemimpin Turki itu juga mengatakan ketiga negara perlu mulai bekerja mengangkut gas alam Turkmenistan ke pasar Barat.
“Kami siap bekerja sama dengan Turkmenistan dan Azerbaijan di bidang persahabatan di Kaspia. Selain itu, kami mementingkan pengembangan perdagangan listrik timbal balik antara negara-negara kami di wilayah kita,” kata Erdogan.
“Dalam konteks ini, kami siap mengerjakan transmisi listrik dari Turkmenistan dan Azerbaijan ke negara kami,” ujar dia, menambahkan. (fat)