Surabaya (pilar.id) – Komunitas Capybrantas pada Kamis (13/4/2023) hari ini, menggelar aksi damai di depan pabrik Miwon atau PT Daesang Ingredients yang ada di Jalan Raya Driyorejo, Kabupaten Gresik.
Aksi damai ini digelar Capybrantas untuk menuntut perbaikan pengelolaan limbah PT Daesang Ingredients atau Miwon yang diduga telah menyebabkan air Kali Surabaya mengalami pencemaran.
Aksi damai Capybrantas ini merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian yang mereka lakukan di Kali Pelayaran Sidoarjo. Dimana, dari hasil penelitian tersebut, Capybrantas menemukan bahwa air Kali Surabaya telah mengalami pencemaran limbah dari PT Daesang Ingredients.
Pengelolaan limbah yang buruk diduga jadi penyebab menurunnya kualitas air di Kali Surabaya yang jadi bahan baku air bersih PDAM Surya Sembada Surabaya.
Dalam aksi damai yang digelar oleh Capybrantas tersebut, ada 25 anggota yang turut serta melakukan aksi dengan mengenakan pakaian hazmat APD serba putih.
“Limbah yang dibuang PT Daesang Ingredients mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan Plankton genus ”Lyngbya” “Oscillatoria” dan “Synedra”, yang bila Plankton Genus Lyngbya cenderung banyak ditemukan di daerah perairan, maka perairan tersebut mengandung polutan tinggi seperti ammonia,” jelas Fernando Ardiansyah selaku Koordinator divisi riset di Gresik, Kamis (13/4/2023).
Selain itu, Lyngbya juga merupakan salah satu jenis Cyanobacteria yang artinya mereka memiliki sistem produksi racun alami yang dinamakan Cyanotoxins. Jenis racun ini tergolong jenis yang berbahaya ketika terkontaminasi pada trofik ekosistem yang lain.
“Sangat disayangkan, adanya Synedra dan Oscillatoria pada perairan pembuangan limbah PT Daesang ini akan membuktikan adanya penurunan kualitas air,” ucapnya kecewa.
Dalam aksi damai tersebut setelah melakukan orasi, kemudian Komunitas Capybrantas Fernando Ardiansyah selaku Koordinator divisi riset, yang juga ditemani Reni Dyah selaku divisi riset, Nisrina dan Aysah Seva selaku anggota melakukan pertemuan di Meeting Room kantor PT Daesang Ingredients yang juga di hadiri Bapak Abdul Ghofur dan Tim nya selaku perwakilan dari PT Daesang Ingredients.
“Hasil pertemuan ini sedikit mengecewakan, dikarenakan kami tidak diizinkan secara langsung untuk melihat sistem IPAL dan Water Treatment secara langsung,” pungkas Fernando. (jel/fat)