Bandung (pilar.id) – Secara medis cairan elektrolit memang terbukti efektif dalam mengatasi dehidrasi dan memulihkan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
Cairan elektrolit mengandung garam-garam mineral seperti natrium, kalium, klorida, dan magnesium yang sangat penting untuk fungsi tubuh yang normal.
Ketika tubuh mengalami dehidrasi, cairan dan elektrolit yang hilang harus digantikan untuk memulihkan keseimbangan tubuh.
Ada banyak penelitian yang mendukung penggunaan cairan elektrolit untuk mengatasi dehidrasi. Sebagai contoh, dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of the International Society of Sports Nutrition, peneliti menemukan bahwa minum minuman elektrolit secara teratur selama aktivitas fisik yang intens dapat membantu mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh dan menghindari dehidrasi.
Studi lain juga menunjukkan bahwa minuman elektrolit yang mengandung natrium, kalium, dan magnesium lebih efektif dalam mengatasi dehidrasi dibandingkan minuman olahraga yang hanya mengandung gula dan air.
Tetapi, penelitian ini juga mengingatkan jika tidak semua cairan elektrolit sama. Beberapa minuman elektrolit mungkin malah mengandung terlalu banyak gula atau natrium, yang dapat menyebabkan efek samping jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.
Dehidrasi
Sebetulnya dehidrasi itu apa sih? Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan dan elektrolit dibandingkan dengan yang dikonsumsi.
Dehidrasi dapat terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cairan yang cukup melalui minuman dan makanan, atau ketika tubuh kehilangan cairan melalui keringat, urine, atau feses lebih dari biasanya.
Gejala dehidrasi dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan dehidrasi. Beberapa gejala dehidrasi yang umum meliputi mulut dan tenggorokan kering, rasa haus, kulit kering, pusing, sakit kepala, penurunan frekuensi urin, urin berwarna gelap, peningkatan denyut jantung, dan kelelahan. Pada kasus yang lebih parah, dehidrasi dapat menyebabkan masalah pada organ vital seperti ginjal, hati, dan otak.
Dehidrasi dapat dicegah dengan minum cukup air dan cairan elektrolit selama hari dan saat berolahraga, serta menghindari kehilangan terlalu banyak cairan dengan menghindari paparan panas yang berlebihan atau aktivitas fisik yang berlebihan.
Dalam kondisi suhu udara yang panas seperti sekarang, dehidrasi juga kerap muncul sebagai ancaman. Ketika cuaca panas, tubuh berusaha untuk mendinginkan diri dengan memproduksi keringat.
Keringat menguap dari kulit, sehingga mengeluarkan panas dari tubuh dan membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil. Namun, produksi keringat juga menyebabkan tubuh kehilangan cairan dan elektrolit yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Suhu udara panas juga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh dan organ, seperti ginjal, jika tubuh kekurangan cairan dalam waktu yang lama.
Tanda-tanda dehidrasi juga muncul dalam bentuk rasa haus, mulut kering, peningkatan denyut jantung, dan penurunan produksi urin. (ret/hdl)