Jakarta (pilar.id) – Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Cina Shen Hongbing, Sabtu (8/4/2023) waktu setempat, mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengembalikan isu asal mula Covid-19 pada konteks ilmiah dan adil.
Berbicara dalam sebuah konferensi pers, Shen Hongbing memperingatkan WHO agar tidak mempolitisasi sumber virus, yang pertama kali terdeteksi di Cina tengah pada akhir 2019.
Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa materi genetik yang baru diungkapkan yang dikumpulkan di Wuhan di Cina tengah seharusnya dibagikan tiga tahun lalu.
Shen Hongbing mengatakan bahwa Cina telah memberikan semua data dan materi yang diketahui tentang penelusuran asal Covid-19 kepada tim ahli bersama WHO dan tidak menyembunyikan kasus, sampel, hasil tes dan analisis apa pun.
Dia menambahkan bahwa Cina telah melakukan survei luas terhadap laporan pasien dari rumah sakit di Wuhan antara Oktober dan Desember 2019, dan mengidentifikasi kurang dari 100 orang yang memiliki gejala Covid-19. Namun, tes darah untuk antibodi yang dihasilkan oleh infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya menunjukkan hasil negatif.
Shen Hongbing juga membantah klaim bahwa virus berasal dari laboratorium di Wuhan, dan mengatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hipotesis tersebut.
Dia menekankan bahwa virus kemungkinan besar berasal dari kelelawar dan ditularkan ke manusia melalui hewan perantara. Dia meminta WHO untuk melakukan penelusuran asal lebih lanjut di negara-negara lain di mana kasus Covid-19 telah dilaporkan sebelum akhir 2019.
Shen Hongbing berharap bahwa WHO dapat bekerja sama dengan Cina dan negara-negara lain secara konstruktif dan transparan untuk menemukan sumber pandemi Covid-19 dan mencegah wabah masa depan. (usm/hdl)