Semarang (pilar.id) – Info perkembangan cuaca ekstrem di Korea Selatan, yang diprediksi akan menghadapi badai topan di area perkemahan Jambore Dunia, mendapat respons serius dari otoritas setempat. Kontingen Indonesia, terutama yang dari Jawa Tengah, kini dipindah ke Gedung Asrama Wonkwang University.
Hal ini disampaikan Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah, Siti Atikoh Ganjar Pranowo, setelah menghadiri Upacara Pelepasan Kontingan Daerah Jawa Tengah untuk Raimuna Nasional XII tahun 2023, di Wisma Perdamaian, Rabu (9/8/2023).
“Atas rahmat Allah, kami merasa lega karena seluruh peserta, khususnya dari Indonesia, telah dievakuasi ke Wonkwang University,” ujarnya.
Dikatakan pula, para peserta Jambore Dunia dari Indonesia saat ini sudah dalam kondisi lebih tenang, aman dan nyaman. Lebih penting lagi, kata Atikoh, keselamatan mereka lebih terjamin.
Ketua TP PKK Jawa Tengah juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Korea Selatan atas kebijakan evakuasi para peserta Jambore Dunia.
“Menurut saya, ini adalah langkah terbaik bagi peserta jambore untuk dievakuasi. Alhamdulillah, pemerintah Korea Selatan telah menunjukkan kinerja yang tanggap dan cepat dalam melaksanakan evakuasi meskipun dalam waktu yang singkat,” tambahnya.
Meski cuaca ekstrem melanda Korea Selatan, Atikoh mengonfirmasi bahwa sampai saat ini kondisi anggota pramuka asal Jawa Tengah tetap baik, sebagaimana yang diberitahukan secara berkala.
Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan diikuti oleh lebih dari 40.000 peserta dari 156 negara. Peserta dari Indonesia mencapai 1.569 orang.
Jambore yang dimulai pada 1 Agustus 2023 dijadwalkan berakhir pada 12 Agustus 2023. Namun, karena cuaca panas ekstrem dan ancaman Topan Khanun, para peserta Jambore Dunia ke-25 dievakuasi ke Gedung Asrama Wonkwang University guna menjaga keselamatan mereka. (usm/hdl)