Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (pilar.id) – Usai gempa magnitudo 5,6 pada Senin (21/11) yang terjadi di Cianjur, sarana dan prasarana menjadi lumpuh, termasuk air dan fasilitas yang ada di RSUD Sayang Cianjur.
Termasuk dua ruang operasi sudah berjalan, dan sudah melaksanakan enam operasi darurat, dua diantaranya operasi berat dan empat operasi kategori sedang.
Meski demikian, saat ini Wakil Direktur RSUD Sayang Cianjur, Jawa Barat dr Neneng Efa Fatimah mengatakan pasokan air telah berjalan 80 persen untuk kebutuhan rumah sakit tersebut.
Hal tersebut karena terkendala dari saluran air yang mengalami kebocoran, dan lain sebagainya.
“Sekarang sudah hampir 80 persen berjalan dengan baik, dan dibantu oleh PDAM yang siap mengantarkan air,” jelas Neneng.
Sedangkan untuk operasi-operasi elektrik masih harus merujuk ke rumah sakit yang berada di Bandung dan Sukabumi. “Secara sumber daya manusia, alhamdulillah sangat siap, karena kami juga banyak kedatangan relawan dokter spesialis bedah, dokter-dokter spesialis yang lainnya, yang sudah siap di sini,” kata Neneng.
Sementara untuk tindakan ringan biar kami sudah sediakan tenda jadi, dan dilakukan di zona tersebut, kemudian dialihkan untuk perawatan. Jika sudah sembuh, pasien diperbolehkan pulang dan untuk dirawat di rumah. (din/antara)