Jakarta (pilar.id) – Vaksin Merah Putih yang digagas Universitas Airlangga diam-diam menarik banyak investor. Sehingga dalam perjalanannya dibutuhkan dukungan banyak pihak.
Selain dinilai sukses melewati rangkaian uji klinis dari BPOM, Vaksin Merah Putih juga sudah mengantongi fatwa halal dan suci dari MUI Pusat. Di luar itu, PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia sebagai mitra Unair menyebutkan jika pihaknya berani menargetkan produksi hingga 240 juta dosis per tahun.
“Vaksin Merah Putih Unair sudah menarik perhatian untuk investasi. Kawan-kawan Biotis harus berinvestasi sampai dengan Rp 2,1 triliun untuk bisa memproduksi Vaksin Merah Putih. Artinya, kreasi-kreasi ini ditangkap investor untuk menanamkan uangnya,” ungkap Rektor Universitas Airlangga, Mohammad Nasih, dalam acara Leader Talk, Jumat (11/3/2022) lalu.
Nasih percaya, saat iklim investasi di Indonesia membaik, Unair berpeluang untuk berkontribusi guna mendorong banyak investasi, khususnya pasca pandemi. Artinya, lewat Vaksin Merah Putih, Unair mendukung program hilirisasi industri di Indonesia.
Hadir dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, ia meminta bantuan perguruan tinggi merealisasikan keberhasilan program hilirisasi industri.
Ia berharap agar Unair mau mengajak mahasiswa pasca sarjana melihat industrialisasi yang sedang berjalan di beberapa kabupaten di Indonesia.
“Harapannya kita dapat membangun industri yang lebih maju, seperti baterai dari nikel yang menyuplai tenaga mobil listrik,” kata Luhut.
Terkait transformasi ekonomi pasca pandemi, kata dia, hanya bisa direalisasikan dengan SDM yang berkualitas. Sayangnya, lanjut dia lagi, potensi human capital ini tak didukung kualitas pendidikan yang kurang dibenahi sehingga jadi faktor penghambat.
Luhut berharap, Indonesia bisa menggelontorkan beasiswa dan kerja sama pendidikan tinggi Indonesia dengan luar negeri. “Terutama di bidang sains, agar kualitas SDM semakin meningkat,” kata Luhut. (hdl)