Jakarta (pilar.id) – John Anis, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), mengungkapkan strategi dan kinerja perusahaan dalam menghadapi tantangan bisnis dan operasional di sektor hulu migas. Hal ini diungkapkan dalam acara Bincang Asik Soal Migas Ala PHI (BASO IGA PHI) pada Kamis (24/08/23).
“PHI telah berhasil mencapai produksi minyak sebanyak lebih dari 61 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas mencapai lebih dari 740 juta standar kaki kubik (MMSCFD) hingga Juni 2023. Kinerja ini melampaui target perusahaan untuk semester pertama,” kata John.
Sejak memimpin PHI, John Anis berkomitmen untuk menjalankan strategi yang tepat dalam mendorong ide, inovasi, dan teknologi untuk mendukung operasi yang efisien, efektif, dan aman. Dia optimis bahwa melalui upaya optimalisasi dan inovasi, PHI dapat mencapai target produksi yang telah ditetapkan sekaligus menjaga keselamatan para pekerja, mitra kerja, dan masyarakat.
“Untuk mendukung target produksi nasional migas 1 juta barel minyak dan 12 miliar standar kaki kubik gas pada tahun 2030, PHI terus berinvestasi dalam kegiatan pengeboran eksplorasi dan eksploitasi,” tambah John.
Tahun 2023 ini, PHI berhasil mencatat prestasi dalam kegiatan pengeboran, baik dalam eksplorasi maupun eksploitasi, yang dilakukan oleh anak perusahaan dan afiliasi.
Pada pengeboran pengembangan di Lapangan Pamusian (PAM-1090) Pertamina EP Field Tarakan, berhasil mencapai produksi sebanyak 1.000 BOPD.
Dalam kegiatan eksplorasi, PHI berhasil melakukan penemuan (discovery) melalui pengeboran sumur Adiwarna 1-x oleh anak perusahaan PHI, yaitu Pertamina Hulu Mahakam. Selain itu, PHI juga sukses dengan pengeboran sinergi wilayah beririsan di sumur Helios D-1/HLX D-1 (sumur eksplorasi PHSS) dan LSE-1147 (sumur pengembangan PEP Sangasanga).
John juga menjelaskan bahwa rencana kerja yang terprioritaskan menjadi salah satu strategi utama PHI untuk mencapai target produksi migas tahun 2023.
“Dalam menghadapi tantangan lapangan mature dan fasilitas yang menua, PHI terus mendorong strategi optimasi fasilitas produksi. Peningkatan biaya produksi dan operasi diimbangi dengan pengoptimalan biaya melalui sinergi dengan strategi borderless,” jelasnya.
Selanjutnya, John Anis menjelaskan strategi pemantauan yang akurat terhadap persiapan dan eksekusi proyek untuk mengatasi berbagai tantangan, terutama di tengah fluktuasi harga minyak dan gas yang tak terkendali. “Kemampuan kita mengelola ekonomi proyek hulu migas dengan menjaga eksekusi yang efisien dan tepat waktu akan menjadi kunci keberhasilan perusahaan,” tutupnya.
BASO IGA PHI merupakan acara pertemuan media yang diadakan secara rutin oleh PHI untuk berdiskusi dan memberikan update informasi terkini mengenai kegiatan hulu migas. Acara ini telah diadakan sejak tahun 2021 dan menjadi platform efektif untuk berkomunikasi. Pada BASO IGA PHI kali ini, acara dihadiri oleh media yang tergabung dalam Energi and Mining Editor Society (E2S). Acara ini juga menjadi momen untuk mengenalkan Direktur Utama PHI yang baru bergabung pada akhir Mei 2023. (ted)